Ruteng, Vox NTT- Nusa Tenggara Timur kembali berduka. Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal provinsi itu kembali meninggal di Malaysia.
Kali ini, korbannya adalah Regina F. Ndolu. Wanita kelahiran 19 Februari 1989 itu berasal dari Lalukoen, Desa Oebou, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao.
Tragisnya, lantaran tak punya keluarga jasad Regina tertahan selama satu (1) bulan enam (6) hari di Hospital Tengku Ampunan Rahimah Kelang, Selangor, Malaysia.
“Selamat sore. Salam sejahtera buat rekan-rekan redaksi yang meliputi informasi seputar NTT. Kembali sore ini saya Pdt Aristo Sambu melaporkan berita yang terjadi atas mendiang Regina F Ndolu, yang telah pulang ke pangkuan Bapa pada tanggal 27/7/2023 di Hospital Tengku Ampunan Rahimah Kelang, Selangor Malaysia,” demikian cuplikan pesan yang dikirim Pendeta Aristo Sambu, yang salinannya diterima VoxNtt.com, Jumat (08/09/2023).
Dalam laporannya, Pendeta Aristo yang adalah pendamping rohani PMI asal NTT mendapatkan kabar dari seorang rekan soal kematian Regina pada 30 Agustus 2023.
Ia kemudian memutuskan untuk mencari keabsahan informasi tersebut dengan menempuh penerbangan dari Kualanamu menuju Kuala Lumpur dengan sepucuk alamat. Pendeta Aristo tiba di Kuala Lumpur, ibu kota Negara Malaysia pada 2 September 2023.
“Dan di hari Senin langsung menuju rumah sakit Tengku Ampunan Rahimah Kelang Selangor Malaysia,” jelasnya.
Setelah berkomunikasi dengan pihak penjaga rumah mayat, kata dia, ternyata jasad Regina F Ndolu sudah ada di rumah mayat selama 1 bulan 6 hari karena tidak ada keluarga yang mengetahui tentang kematiannya.
“Akhirnya dengan berbagai kebijakan dan inisiatif mulailah melakukan tuntutan mayat tersebut untuk dipulangkan ke kampung halaman dengan berbagai penjelasan yang sudah dilaporkan sesuai penjelasan polisi Malaysia yang menangani kasus tersebut,” terang Pendeta Aristo.
Menurut dia, Regina meninggal disebabkan gagal ginjal. Regina meninggal saat melakukan perawatan di puskesmas terdekat. Hidupnya tidak dapat tertolong pihak medis.
“Dengan adanya kehadiran tuntutan tersebut serta komunikasi dengan ahli keluarga di Rote Ndao, untuk memastikan status kependudukan, berjalanlah semua proses sesuai prosedur untuk segera dipulangkan,” jelas Pendeta Aristo.
Ia pun menginformasikan bahwa pihak KBRI di Malaysia sedang mengatur jadwal keberangkatan pulang seusai semua dokumen perjalanan selesai dipersiapkan.
Jasad Regina diberangkatkan dari Kuala Lumpur menuju Bandara El Tari Kupang. Di sana, pihak keluarga Regina sedang menantikan kepulangan jenazahnya.
Penulis: Ardy Abba