Ruteng, Vox NTT- Lampu merah (Red Light) di Kota Ruteng Ibu Kota Kabupaten Manggarai tepatnya di Kelurahan Mbaumuku dan Kelurahan Lawir, Kecamatan Langke Rembong mati. Akibatnya, kendaraan roda dua dan roda empat yang melintasi tempat itu kocar kacir.
Pantaun VoxNtt.com, Jumat (06/10/2023), empat sudut lampu merah di jalur Mbaumuku mati total, yakni di arah jalur Nirwana menuju arah barat, jalur BRI menuju arah selatan, jalur Ruko menuju arah timur dan jalur Ranaka Mart menuju utara.
Di situ hanya ada lampu kuning yang masih menyala, sebagai warning bagi para pengguna jalan.
Sedangkan di Lawir empat sudut lampu merah nyaris mati total dan tidak ada lampu warning kuning yang menyala, baik dari arah Korps Brimob menuju selatan, arah BANK NTT menuju barat, arah Puni menuju utara dan arah Lawir menuju timur.
Kondisi ini pun membuat arus kendaraan yang melintas dari empat arah itu kocar kacir. Bahkan ada yang saling serobot.
Di tempat itu pun tidak terlihat satu petugas Dinas Perhubungan yang mengatur lalu lintas mana yang diminta berhenti dan arah mana yang diminta segera jalan. Terpaksa pengguna jalan yang harus ekstra hati-hati ketika melintasi jalur itu.
Aprlianus Abon, seorang warga kota Ruteng mengaku sering cemas tatkala melintasi jalur itu. Ia pun terpaksa membantu mengatur laju kendaraan dari berbagai sisi dengan tangannya sendiri sebagai kode untuk mengurangi kecepatan kendaraan lain.
“Di jalur Mbaumuku itu lebih rawan. Saya dan istri kalau lewat di situ pasti cemas. Terpaksa harus hati-hati sambil tangan menahan laju kendaraan lain. Karena memang tidak ada yang atur, semua pengguna jalan pasti seenaknya, kan tidak ada lampu merah,” kata Aprilianus, Jumat siang.
Ia berharap pihak berwenang cepat merespon kondisi ini sebelum terjadi kecelakaan lalu lintas.
Terpisah, Kepala Bidang Pengujian dan Keselamatan Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Manggarai, Renol Gurung menjelaskan lampu lalu lintas di jalur Mbaumuku dan Lawir itu sedang dalam kondisi rusak, sehingga lampu merah tidak bisa menyala sebagaimana mestinya.
“Setelah dicek modulnya yang rusak, hanya bisa nyala satu warna saja. Rencana tahun depan akan diperbaiki semua,” jelas Renol dikonfirmasi VoxNtt.com, Jumat siang.
Saat ini, kata Renol, belum ada laporan kecelakaan lalu lintas akibat dari matinya lampu merah itu. Pihaknya hanya memberi lampu warning untuk pengguna jalan sembari menunggu tindak lanjut perbaikan
Renol berharap kondisi tersebut dapat dipahami pengguna jalan agar lebih berhati-hati ketika melewati jalur itu.
“Kalau yang di Mbaumuku masih ada lampu warning warna kuning. Itu sebenarnya peringatan ke pengguna jalan agar berhati-hati. Pengguna jalan harus memahami itu sebelum melewati lampu merah,” ujar Renol.
Ia mengaku pihaknya sudah berkordinasi dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah NTT di Kupang untuk melapor kerusakan lampu lalu lintas di d
ua jalur itu, termasuk yang di Lawir. Namun sampai sekarang belum ada tindak lanjut.
Kontributor: Berto Davids