Mbay, Vox NTT- Simplisius Donatus, bakal calon bupati Nagekeo, dengan tegas menanggapi keraguan publik terkait identitasnya yang tak lain merupakan keturunan Tionghoa Nagekeo.

Dalam sebuah pertemuan dengan warga di Desa Nangadhero, Kecamatan Aesesa, Kamis (8/8/2024), Simplisius menegaskan dirinya adalah warga Nagekeo asli yang lahir dan besar di tanah kelahirannya, meskipun ia memiliki ciri fisik berkulit putih dan bermata sipit.

“Orang lain boleh mengatakan inilah Ahok-nya Nagekeo, boleh bilang apa saja. Tapi saya hanya mau mengatakan saya cinta Nagekeo,” ujar Simplisius dengan air mata berlinang. Pernyataan tersebut menggambarkan betapa dalam rasa cintanya terhadap daerah yang telah membesarkannya.

Simplisius menceritakan bahwa keluarganya telah lama tinggal dan berbaur dengan masyarakat Nagekeo sejak zaman kakek dan neneknya.

Ia tumbuh dan dewasa di Desa Podenura, tempat asal leluhurnya, dan memiliki ikatan yang kuat dengan tanah kelahirannya.

Meskipun dalam perjalanan hidupnya ia telah menjadi hakim dan bertugas di berbagai wilayah di Indonesia—kecuali Pulau Sulawesi—Simplisius selalu menyempatkan diri untuk pulang ke Nagekeo setiap kali ada kesempatan.

Selama empat puluh tahun berkarir di lingkungan Kejaksaan Agung dan sebagai hakim, Simplisius tidak pernah absen untuk pulang ke kampung halamannya, berjumpa dengan keluarga dan teman-teman masa kecilnya.

Rasa cintanya yang besar terhadap Nagekeo selalu menjadi penggerak yang membuatnya rindu akan tanah kelahiran, meski ia berada jauh dari Nagekeo karena alasan tugas.

Meski telah lama meninggalkan Nagekeo untuk menjalankan tugas negara, Simplisius tetap menunjukkan kecintaannya yang mendalam pada tanah kelahiran dan daerahnya.

Ia menegaskan bahwa kecintaannya pada Nagekeo bukan sekadar kata-kata, melainkan telah tertanam kuat dalam hatinya sejak kecil.

Penulis: Patrianus Meo Djawa