Kota Kupang, VoxNtt.com-Ketua Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), Pdt. Mery L.Y. Kolimon dalam seminar yang diselenggarakan DPW PKB NTT (19/12) di Aula Hotel Sasando, Kupang mengatakan bahwa berbicara mengenai kebhinekaaan dan persatuan adalah kenyataan yang harus diterima Indonesia sebagai negara majemuk.
“Kita harus belajar dari founding fathers dan founding mothers kita, Pancasila itu kompromi antara berbagai kelompok agama yang ada di Indonesia. Kita harus jujur bahwa narasi kebangsaan kita bukan narasi yang indah. Kita mengalami sekarang tantangan dalam merawat kemajemukan” tegasnya saat menjadi narasumber dalam seminar tersebut.
BACA: Sebanyak 60 Pengurus DPW PKB NTT Dilantik
Pdt. Mery juga menambahkan, jika faktor relasi yang kuat antar umat bergama di NTT berdasarkan pada ikatan kebudayaan yang kuat. Sehingga NTT merupakan propinsi dengan toleransi umat beragama yang tinggi.
Karena itu, partai politik menurut Pdt. Merry harus memperkuat pendidikan kewarganegaraan, kebangsaan, dan pendidikan kebudayaan tentang nilai-nilai yang baik di dalam masyarakat khususnya di NTT
“Panji agama diharapkan tidak digunakan untuk kendaraan politik” tegasnya saat membawakan materi bersama Prof. Dr. Franz Von Magnis-Suseno, SJ dan DR. Benny K Harman. (Nicke/VoN)