Kefamenanu,Vox NTT- Kasus dugaan pelecehan seksual terhadap belasan siswi kelas 3 SD GMIT 4 Kefamenanu yang diduga dilakukan oleh oknum guru HLN mendapat perhatian serius Sinode GMIT.
Keseriusan Sinode GMIT dalam mengawal kasus ini ini dibuktikan dengan bebrapa langkah yang tengah diupayakan.
Salah satunya yakni mengutus tim advokasi untuk mencari tahu kebenaran informasi dari kasus tersebut, serta memberikan pendampingan terhadap para korban dan keluarga terduga pelaku.
Tak hanya itu, Ketua Sinode GMIT, Pendeta Dr, Merry Kolimon juga turun langsung ke lokasi. Akademisi sekaligus aktivis yang peduli pada isu-isu perempuan dan kemanusiaan ini ingin memastikan kondisi korban dan keluarga dari terduga pelaku, yang tengah sok usai kasus ini terungkap ke public.
“Tanggal 20 oktober lalu kita sudah kirim tim dari badan advokasi dan perdamaian GMIT bersama unit tanggap bencana dan beberapa psikolog untuk melakukan assessment, dan hasil assesment itulah yang mendorong saya untuk datang bertemu dengan semua pihak terkait di sekolah hari ini,” jelas Kolimon saat diwawancarai wartawan di SD GMIT 4 Kefamenanu, Rabu (01/11/2017) kemarin.
Dia menambahkan, pada dasarnya, pihaknya mendukung langkah hukum yang saat ini sudah ditangani oleh pihak Kepolisian Resort TTU . Namun, dirinya juga berharap, semua pihak bersabar dan tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah.
“Kita dukung penuh proses hukum yang sudah ditangani pihak kepolisian, sehingga jika terbukti bersalah maka yang bersangkutan silahkan dihukum. Tetapi kalau tidak, maka harus ada pemulihan nama baik terhadap yang bersangkutan juga,” tegas Kolimon.
Selain mendukung proses hukum yang ada, pihaknya juga fokus memberikan pendampingan pastoral kepada korban dan pihak keluarga dari terduga pelaku. Hal itu dimaksudkan agar trauma yang dialami oleh korban dan juga keluarga terduga pelaku dapat diatasi.
“Pendekatan pastoral terhadap para korban penting dilakukan karena korban masih anak-anak, sehingga stigma itu akan terus melekat. makanya kita betul-betul fokus untuk melakukan pendampingan. Sehingga rasa trauma itu jangan terus menghantui mereka,” tegasnya.
Baca: Sejumlah Saksi Diperiksa Terkait Dugaan Pelecehan Seksual ole Oknum Guru di TTU
Penulis: Eman Tabean
Editor: Boni Jehadin