Ruteng, Vox NTT-Akibat cidera janji, PT Jaya Menara Makmur bakal didenda ratusan juta. Sebelumnya, perusahan ini terikat kontrak dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk membangun gedung instalasi bedah sentral RSUD dr. Ben Mboi Ruteng.
Sesuai kontrak, waktu yang diberikan 172 hari, terhitung sejak 16 Juli-31 Desember 2016 lalu. Tapi, sampai batas waktu yang ditentukan, perusahan ini tidak dapat menyelesaikan pekerjaan.
Sebab itu, atas permohonan perusahan ini, PPK memperpanjang masa kontrak selama 90 hari, terhitung sejak 4 Januari-4 April 2017.
Selama masa ini, perusahan asal Timor Tengah Utara (TTU) tersebut wajib membayar denda 1/1000 dari nilai kontrak.
“Nilai kontraknya kan Rp. 7.117.240.000. Jadi, per hari dia bayar Rp. 7.117.240. Kalau 90 hari maka kalikan saja, 7.117.240 x 90 sama dengan Rp. 640.551.600. Ini denda yang dia bayar nanti,” kata PPK, Konradus Kumat kepada wartawan di ruang kerjanya pada Sabtu (18/3/2017).
Denda sebesar ini, kata Kumat, wajib dibayarkan sebelum nanti pihaknya membayarkan prestasi kerja perusahan ini.
“Jika denda sudah dibayarkan, baru kami membayar ke mereka sesuai prestasi yang ada. Kalau tidak, kami tidak bayar, karena itu syaratnya,”tukasnya.
Selain denda, Kumat juga menyinggung soal Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Ia mengaku jika sampai batas waktu perpanjangan ini tidak juga kelar, maka perusahan ini akan di PHK.
“Batasnya sampai tanggal 4 April. Kalau belum kelar juga, kita akan PHK,” imbuhnya. (Ano Parman/ VoN)