Mbay, Vox NTT- Tokoh Muda Nagekeo, Kim Seke sangat menyesalkan sikap Wakil Bupati, Paul Nuwa Veto yang mangkir dari Rapat Kordinasi (Rakor) lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Rakor yang berlangsung di aula Kantor Bupati Nagekeo, Senin (15/5/2017) itu membahas tindak lanjut surat Gubernur NTT Nomor: BU/410/05/DPMD.PPPAA/2017 Februari 2017.
Surat itu perihal pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-14. Rakor ini juga membahas Hari Kesatuan Gerak PPK (HKG-PKK) ke-45 dan hari Keluargan Nasional (Harganas) ke 24 tahun 2017.
Kim Seke mensinyalir Rakor ini terabaikan oleh Wabup Paul Nuwa. Padahal Rakor tersebut sangat membutuhkan kerja sama antar Bupati dan Wakil Bupati Nagekeo.
Seharusnya Bupati dan Wakil Bupati kata dia, memikul tanggung jawab yang besar atas kemajuan Kabupaten Nagekeo yang mereka pimpin. Keduanya harus bekerja sama dan saling mengisi kekurangan masing-masing.
“Namun yang terjadi seperti hari ini kegiatan Rakor hanya Bupati sendiri. Sedangkan Wakil Bupati di ruangan,” tegas Kim Seke kepada VoxNtt.com, Senin sore.
“Kami berharap keduanya harus terus bersama-sama. Karena Pilkada masih lagi satu tahun,” tegasnya.
Menurut Kim Seke, ketidakhadiran Wabup Paul Nuwa dalam kegiatan Rakor itu menyebabkan pincangnya roda Pemerintah Kabupaten Nagekeo.
Karena itu, dirinya berharap Bupati dan Wabup Nagekeo tetap menjaga keutuhan dalam persaudaraan ke depannya.
Pantauan VoxNtt.com, Rakor itu hanya Bupati Nagekeo Elias Djo dan pimpinan OPD. Sedangkan Wabup Paul Nuwa tampak tidak hadir.
Kabag Humas Nagekeo Gaspar Taka mengakui ketidakhadiran Wabup Paul Nuwa.
Mangkirnya Wabup Pau Nuwa kata Gaspar, karena ia sedang menerima tamu di ruangannya.
Rakor itu lanjut dia, seharusnya dihadiri oleh Wabup karena memiliki tugas masing-masing dalam pelaksanaannya.
“Ya ketidakhadiran pak Wakil Bupati Nagekeo Paul Nuwa Feto dalam Rakor tersebut tentunya ada sedikit dampak. Karena dalam rapat itu juga ada tugasnya pak wakil,” kata Gaspar. (Arkadius Togo/VoN)