Kupang, Vox NTT-Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT, Marius Jelamu merespon positif hasil survei BPS NTT terkait meningkatnya jumlah penumpang angkutan udara dan tingkat hunian hotel berbintang di daerah ini.
BPS NTT merilisi jumlah penumpang angkutan udara yang datang ke NTT pada bulan Juli 2017 sebanyak 179.712. Jumlah ini terus meningkat dari bulan-bulan sebelumnya.
Sementara mengenai tingkat penghunian hotel berbintang (TPK), pada bulan Juli 2017 sebesar 54,47 persen. Jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, TPK bulan Juli 2017 ini mengalami kenaikan 0,07 poin dari TPK bulan Juli 2016 yang mencapai 54,40 persen.
BACA: Jumlah Penumpang Angkutan Udara dan Hunian Hotel di NTT Meningkat
Marius saat dihubungi VoxNtt.com mengaku bangga dengan pencapaian ini. Menurut dia, tingkat kunjungan yang terus meningkat ada kaitannya dengan strategi marketing pariwisata pemerintah NTT yang terus gencar dilakukan.
Salah satunya menurut dia melalui usaha pemerintah NTT dalam mempromosikan keunikan budaya dan alam melalui aneka kegiatan.
“Itu kan yang disurvei hanya hotel berbintang. Bukan hanya hotel berbintang yang mengalami kenaikan tetapi juga hotel-hotel kecil dan penginapan” kata Marius saat dihubungi Vox NTT melalui pesan WhatsApp, Jumat (22/09/2017).
Perlu Diantisipasi
Namun menurut Marius, kenaikan tingkat kunjungan dan hunian hotel ini perlu diantisipasi agar dapat mendatangkan dampak positif bagi ekonomi rakyat.
“Tugas kita di dinas pariwisata hanya untuk mempromosikan dan membuka destinasi wisata baru. Sementara untuk memanfaatkan peluang ini harus ada kerja sama yang fokus dan terkoordinasi dengan dinas lain” terang Marius.
Dia berharap agar dinas-dinas lain di lingkup provinsi maupun kabupaten segera memanfaatkan peluang ini dengan menjalankan program yang mendukung pariwisata sebagai leading sector.
Salah satu contohnya kata dia, melalui dinas pertanian dan perikanan.
“Jika kedua dinas ini mampu merangsang petani dan nelayan untuk memasok hasil pertanian dan perikanan, maka hotel-hotel ini tidak perlu mendatangkan komoditi dari luar lagi” terang Marius. (Andre/VoN).