Atambua, Vox NTT- Bergulirnya kasus penyelundupan sparepart sepeda motor Hearly Davidson yang masuk melalui pintu perbatasan Motamasin pekan lalu berhasil diendus pihak Kodim 1605 Belu bersama anggota POM Subden Atambua.
Kasusnya yang kini sedang ditangani Kantor Bea Cukai Atambua itu mengundang perhatian publik.
Direktris PIAR NTT Ir. Sarah Lery Mboeik kepada VoxNtt.com melalui sambungan telepon selulernya, menegaskan kasus penyelundupan itu segera diproses secara transparan tanpa melihat latar belakang pelaku.
Lery menyatakan hasil investigasi perlu disampaikan ke publik. Apalagi selama ini aparat selalu getol dan tegas menindak masyarakat yang membeli kebutuhan-kebutuhan kecil.
Disampaikan bahwa dari dugaan jenis motor, tidak mungkin kasus ini pelakunya masyarakat kecil.
Ia menuding, ada aktor politik nasional atau penguasa dan pengusaha yang bermain di belakang dan bahkan menjadi pemilik barang-barang yang diselindupkan.
“Ada investigasi yang hasilnya dibuka ke publik. Siapapun dia yang terlibat, baik dia oknum aktor pilitik nasional maupun aktor politik lokal atau penguasa dan pengusaha atau siapapun, harus dibuka secara transparan. Sejauh pantauan kami, kalau ada oknum kecil aparat langsung tindak dan angkat ke publik. Jadi kalau ini aktornya orang besar maka harus dibuka,” tegas mantan anggota DPD ini.
Selain meminta ketegasan penegak hukum, Lery juga meminta dukungan media agar mengawal kasus ini dengan ketat dan transparan.
Hal tersebut disampaikan karena dirinya berkeyakinan bahwa pemilik sparepart motor Hearly Davidson adalah orang-orang berduit.
“Media juga harus transparan membuka kasus ini. Tidak mungkin motor-motor itu punya orang kecil. Tidak mungkin masyarakat kecil punya motor Hearly Davidson. Ini pasti milik aktor-aktor besar. Saya minta Polisi berani untuk mengungkapkan. Jangan takut, meski pemiliknya aktor pilitik sekalipun,” tegas Lery.
Dengan nada tegas, Direktris PIAR NTT meminta agar aparatur penegak hukum tidak tebang pilih dalam menangani kasus ini.
“Saya minta agar tidak ada satupun aparatur yang mem-back up. Kasus ini harus dibuka ke publik karena selama ini masyarakat membeli minyak tanah misalnya, aparat langsung menindak jadi pada kasus penyelundupan sparepart, aparat jangan diam. Saya yakin, pemuka agama disana( Atambua) juga akan ikut melakukan investigasi,” tutupnya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Pelayanan Informasi kantor Bea Cukai Atambua, Edie Purwanto mengatakan tidak akan menutup informasi soal proses penanganan kasus penyelundupan sparepart sepeda motor tersebut.
Pihaknya akan membuka informasi dan menyampaikan kepada publik soal penanganan kasus tersebut agar publik tahu sejauhmana perkembangan penanganan kasusnya. (Marcel/AA/VoN)