Kefamenanu,Vox NTT- Pemuda asal Desa Fatusene, Kecamatan Miomafo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Aloysius Gonsaga Kofi (21) ditemukan tak bernyawa di lahan bekas perkebunan warga pada Senin (12/03/2018).
Gonsaga ditemukan tewas setelah menghilang dari rumahnya selama 3 (tiga) hari. Informasi yang dihimpun VoxNtt.com, korban yang berprofesi sebagai petani ini meninggalkan rumahnya di RT/R: 02W 01 pada Jumat (12/03/2018) sekitar pukul 09.00 Wita.
Salah satu keluarga Gonsaga menyampaikan, dia (Gonsaga) ke kebun guna untuk menjaga tanamannya agar terhindar dari serangan hama. Saat ini, tanaman di kampung Gonsaga tengah dilanda hama burung.
Namun, semenjak tinggalkan rumah Gonsaga tak pernah pulang lagi. Cemas dengan dirinya, pada Minggu (11/03/2018) pihak keluarga melaporkan peristiwa itu ke kepala desa setempat, Dionius Taus.
Kades Taus yang mendapat laporan tersebut langsung menghubungi aparat desa yang lainnya, untuk sama-sama mencari keberadaan korban pada Senin (12/03/2018).
Saat dilakukan pencarian, sekitar pukul 07.00 Wita har ini, tim yang terdiri dari aparat desa, keluarga dan masyarakat setempat mendapati korban sedang duduk bersandar pada sebatang pohon di bekas perkebunan warga, dalam keadaan tidak bernyawa.
Mengetahui kondisi korban yang demikian, Kades Taus langsung menghubungi Kapolsek Miomafo Timur, Ipda Gustaf S. Ndun dan melaporkan kejadian tersebut sembari meminta pihak pihak kepolisian, untuk melakukan evakuasi terhadap jasad korban guna dilakukan visum et repetrum.
Berdasarkan hasil visum et repetrum yang dilakukan pihak RSUD TTU, tidak ditemukan luka bekas tusukan atau sabetan benda tajam di tubuh, atau patah tulang pada korban.
Namun, pada bagian belakang lutut kiri dan kanan, bokong serta bahu kanan ditemukan luka lecet.
Kasat Reskrim Polres TTU, Iptu Nyoman Gede Arya, S.Ik saat dikonfirmasi media ini via WhatsApp membenarkan informasi penemuan mayat tersebut.
Menurutnya, pasca ditemukan, korban langsung dievakuasi ke RSUD TTU untuk dilakukan VER. Sementara pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jasad korban.
Nyoman menegaskan, meskipun tidak dilakukan otopsi, pihaknya tetap akan memanggil para saksi setelah pemakaman jenasah korban dilakukan. Hal itu tegas Nyoman, untuk mendalami penyebab kematian korban.
“Kita menunggu saja setelah selesai pemakaman korban. Pasti kita akan panggil para saksi untuk kita lakukan pemeriksaan, guna penyelidikan selanjutnya,” tutur Iptu Nyoman.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Boni Jehadin