Kupang, Vox NTT- Kasus meninggalnya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di luar negeri, seolah seperti film berseri yang tak pernah habis.
Rabu (09/05/2018) kemarin NTT kembali mendapatkan kiriman Jenazah dari Malaysia. Dia adalah Maria Bhade (27) asal kampung Nuaria, Dusun Serowulu, Desa Detubinga, Kecamatan Tanawawo, Kabupaten Sikka.
Jenazah Maria Badhe ini tiba di Kupang sekitar pukul 13.00 siang menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ini bekerja di Malaysia sejak tahun 2014. Waktu berangkat Maria diduga tidak melalu prosedur yang resmi alias illegal.
Menurut keterangan Oktovianus, keluarga korban di Kupang saat dijumpai VoxNtt.com di Kamar Jenazah RSUD W. Z Johanes Kupang, Maria meninggal dunia karena digigit ular.
Oktovianus menceritakan, kejadian yang menyebabkan korban meninggal ini bermula ketika korban keluar rumah untuk membuang air kecil, sampai di luar rumah korban digigit Ular.
“menurut cerita keluarga dari Malaysia, pada saat mereka makan malam beliau ini keluar rumah untuk membuang air kecil. Sampai di luar rumah beliau digigit ular,” ujar Oktovianus.
Dia melanjutkan, korban sempat dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri. Namun, belum tiba di RS korban sudah menghembuskan nafas terakhirnya di tengah jalan.
“Setelah itu dia masuk dalam rumah, sempat bercerita bahwa dia digigit ular lalu setelah tidak sadarkan diri, merekapun (keluarga korban) langsung dibawa ke Rumah Sakit. Namun, dalam perjalanannya korban langsung meninggal, begitu cerita keluarga dari sana,” ungkapnya.
Informasi yang diterima media ini, Jenazah korban akan diberangkatkan ke Maumere pada hari Jumat, 11 Mei 2018.
“Sebenarnya diberangkatkan tadi atau besok, namun pihak kargo meragukan. Sebenarnya tadi dengan pesawat Nam Air. Pesawat kecil tidak bisa karena dia punya begasinya kurang besar. Akhirnya kita menunggu sampai sampai hari Jumat,” ujarnya.
Mengenai biaya pengiriman ke Maumere, sudah difasilitas oleh pihak BP3TKI Kupang sampai di kampung halaman.
“Tadi penjemputan jenazah juga dengan pihak BP3TKI dan kami sebagai keluarga, kita bersama-sama dengan pihak rohaniwan kita berdoa bersama tadi. Kami berterima kasih dengan BP3TKI yang sudah memfasilitasi ini,” imbuhnya.
Terpisah, Agustinus Sola, ponaan Korban juga seolah-olah membenarkan bahwa meninggalnya Maria Badhe sejak Kamis, 3 Mei 2018 lalu diduga kuat karena digigit Ular sekitar pukul 10.00 malam waktu setempat.
“Karena mati tidak wajar pihak kepolisian Malaysia langsung ambil tindakan untuk melakukan outopsi dan hasil Outopsi itu tidak ada tindakan kekerasan dalam tubuh korban,” tambahnya.
Walau saat meninggal, Maria Bersama keluarga sekampungnya di Malaysia namun keluarga di sini (Kupang) tidak mengetahui siapa yang mengirimkan dan menghantar Jenazah korban hingga tiba di Kupang.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Boni Jehadin