Atambua, Vox NTT- 30 orang muda dari Belu dan Malaka dilatih untuk membentuk koperasi dalam rangka meningkatkan kemampuan berwirausaha.
Pelatihan ini diinisasi Plan International Indonesia melalui program Stong CSOs for Inclusive Livestook Value Chain Development (SCILD).
Project Manager SCILD Kupang, Yedityah Tridarty Mella mengatakan, peserta dilatih keterampilannya untuk membentuk koperasi, menumbuhkan jiwa wirausaha dan kemampuan teknis di bidang peternakan.
“Bagaimana anak muda punya jiwa wirausaha di bidang peternakan sapi dan ayam. Bagaimana memelihara ternak dan mengelola hasilnya. Ini kesemapatan yang diciptakan melalui pelatihan koperasi,” kata Yedit kepada wartawan di sela-sela kegiatan.
Disampaikannya, pelatihan perlu dilakukan agar anak muda bisa memiliki jiwa wirausaha.
Hal ini demi menghindari berbagai hal, seperti terlibat pengiriman tenaga kerja (TKI) ilegal dan mencegah masalah human trafficking.
Itu artinya, anak muda tidak terlibat migrasi ke luar daerah untuk bekerja.
Dia mengaku suda berpengalaman dan menunjukkan keberhasilan ketika anak muda diberi pelatihan koperasi. Pihaknya pernah memberi testimoni anak muda di Kabupaten TTS dan Kabupaten Kupang. Tak ketinggalan pula di Kabupatan Belu. .
Tanpa menyebutkan nama desa, kata Yedit, anak muda yang berdomisili di lima desa Kabupaten Belu telah berhasil dalam membangun usaha di bidang peternakan.
Yudit juga menyampaikan bahwa program yang dikerjakan ini juga untuk mendukung pemerintah untuk mengembalikan NTT sebagai provinsi ternak dan mengatasi masalah human trafficking.
Terpisah, Bupati Belu Wilybrodus Lay mengatakan, akan siap memberikan dukungan kepada kaum muda setelah mengikuti pelatihan.
Hal tersebut dilakukannya karena sebagai generasi penerus Belu, pemuda harus didukung agar lebih produktif.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Adrianus Aba