Borong, Vox NTT-Sebuah rumah di Kampung Leda, Desa Golo Tolang, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) ludes dilahap api, Rabu pagi (12/09/2018).
Rumah itu milik warga Kampung Leda atas nama Benyamin Jajang. Rumah dibuat dari kerangka balok dan berdindingkan anyaman bambu, serta beratap sink.
Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 10.15 Wita. Hanya hitungan menit, si jago merah melahap semua isi rumah.
Benyamin Jajang mengaku, saat kejadian dia dan keluarganya sedang berada di kebun. Sementara rumahnya dalam keadaan kosong tak ada orang.
“Tadi pagi saya bersama anak mantu dan anak pergi ke kebun. Sementara dua cucu juga ke sekolah. Rumah tidak ada yang jaga. Saya kaget saat diberitahu bahwa rumah saya hangus terbakar. Mungkin tadi kami lupa mati lampu pelita,” kata Benyamin kepada VoxNtt.com melalui sambungan telepon, Rabu siang.
“Saya bingung mau buat apa sekarang. Rumah saya sudah hancur. Saya kehilangan tempat tinggal. Harapannya pemerintah bisa membantu meringankan bencana yang menimpa keluarga saya,” sambungnya sambil menangis.
Sementara Adelheid Niwung, tetangga rumah Benyamin menceritakan, dia melihat kepulan asap dan kobaran api saat menjemur cengkih di depan rumahnya yang berjarak sekitar 25 meter dari rumah korban.
Kepulan asap dan kobaran api, bermula dari arah kamar depan bagian kanan.
Melihat hal tersebut, dia langsung berteriak hendak meminta pertolongan warga sekitar. Tidak lama berselang, warga sekitar berdatangan dan memadamkan api dengan alat seadanya.
Api pun berhasil dipadamkan. Namun, rumah Benyamin hangus rata tanah.
Beruntung tak ada korban jiwa dalam bencana kebakaran tersebut. Namun kerugian materil diperkirakan mencapai mencapai puluhan juta rupiah.
Terpisah, Kepala Dinas Penanggulangan Bencana Alam Daerah Matim, Antonius Dergong berjanji akan berkoordinasi dengan pemerintah desa terkait kejadian tersebut.
“Sebentar saya minta staf lapangan untuk koordinasi dengan Kades Golo Tolang supaya membuat laporan terkait kejadian itu,” kata Kadis Anton melalui sambungan telepon, Rabu siang.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Ardy Abba