Labuan Bajo, Vox NTT-Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Manggarai Barat, NTT tiap hari terus bertambah.
Data yang dihimpun VoxNtt.com dari Satgas penanganan darurat Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD di Mabar, sejak tanggal 1 sampai 23 Januari 2019 ini, jumlah warga yang diserang DBD sebanyak 263 orang.
Dominikus Hawan, Wakil Komando penanganan darurat KLB DBD Mabar saat dihubungi VoxNtt.com, Kamis (24/1/2019), mengatakan, berbagai upaya penanganan DBD terus dilakukan sampai sekarang.
Itu antaranya pembagian abate dan fogging.
Lebih lanjut Domikus menjelaskan, upaya yang dilakukan oleh Satgas sudah menyebar di setiap Kecamatan di Mabar.
Adapun daerah yang diidentifikasi rawan virus dengue, kata dia, yaitu Terang, Rekas, Wae Nakeng, dan Werang. Saat ini untuk wilayah Terang, selain pembagian abate dilakukan fogging tahap kedua.
Sementara wilayah Wae Nakeng, Rekas, dan Werang belum melakukan fogging karena alatnya masih dipesan.
Namun demikian, jelas Dominikus, pihaknya sudah melakukan pembagian abate.
“Kita hanya membagikan abate untuk 3 wilayah ini karena alat fogging masih dipesan katanya,” ungkap Dominikus.
Ia berjanji secepatnya, jika alat sudah ada akan langsung melakukan fogging di wilayah tersebut.
Untuk diketahui, DBD telah ditetapkan sebagai kategori KLB di Mabar.
Penetapan status KLB di Kabupaten Mabar berdasarkan keputusan bupati bernomor : 270/KEP/HK/2018.
Berdasarkan keputusan bupati, Pemda Mabar dan DPRD sepakat menyiapkan dana penanganan DBD hampir Rp 2 miliar. Dana yang disiapkan ini untuk KLB DBD di Mabar.
Sebelumnya, Ketua DPRD Mabar, Blasius Jeramun saat dihubungi VoxNtt.com mengatakan, keputusan penggunaan anggaran ini sejak tanggal 8 Januari 2019, dan sumber anggarannya dari adalah dana tak terduga APBD.
Blasius tidak ingin penanganan KLB DBD terhalang karena ketiadaan dana untuk digunakan dalam rangka membeli obat ataupun kebutuhan lainnya.
“Kita tidak boleh main-main dengan kejadian ini, kita harus cepat tanggap dan tidak boleh terhalang karena masalah dana,” tegas Blasius.
Blasius berharap dengan anggaran sebesar ini, cerita KLB DBD hanya ada di bulan Januari.
“Kita tidak ingin kejadian ini berlanjut ke bulan berikutnya, cerita DBD cukup di bulan Januari ini saja,” tegasnya.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba