Kupang, Vox NTT- Psikolog Seto Mulyadi menyapa ribuan masyarakat dan anak-anak yang datang memeriahkan festival tenun NTT, Sabtu (02/03/ 2019).
Pembawa acara televisi untuk anak-anak yang kerap disapa Kak Seto itu mengajak masyarakat untuk selalu memakai kain tenun asal NTT dalam hajatan apapun.
Ia juga mengajak masyarakat yang datang untuk mencintai dan menjaga nilai-nilai dan makna dari motif tenunan NTT.
“Harus bangga ya pakai tenun NTT. Saya juga, saat kembali ke Jakarta akan pakai tenunan NTT,” ujar Kak Seto dalam sambutan singkatnya.
Usai memberikatan sambutan singkat, Kak Seto kemudian bergabung dengan acara tarian Dolo-dolo asal Flores Timur.
Tarian Dolo-dolo di bawah komando mahasiswa dan mahasiswi dari Adonara tersebut berlangsung ramai dan meriah.
Lenggak-lenggok tarian ini persis dimainkan di depan Kantor Gubernur NTT.
Tak hanya itu, usai mengambil bagian dalam tarian Dolo-dolo, puluhan ibu-ibu menyerbu Kak Seto untuk meminta selfie atau foto bareng Kak Seto.
Empat Spot
Festival tenun NTT yang diselenggarakan, Sabtu (02/03), terdiri dari empat spot.
Spot pertama yakni di depan gedung Sasando. Pada spot ini disambut paduan suara, ansambel musik, instalasi tenun, drum band dan tarian massal.
Spot kedua, di depan Hotel Cendana Kupang. Pada spot ini peserta festival tenun disambut drum band, fashion show bersarung, musik etnis, komunitas dansa dan tarian massal.
Spot ke tiga di depan rumah jabatan Gubernur NTT. Pada spot ini terdapat peserta festival tenun disambut drum band, atraksi tagana, hit hit band dan tarian massal.
Spot keempat, berlokasi di depan rumah dinas kepala kejaksaan tinggi. Pada spot ini peserta festival disambut drum band, atraksi bela diri, senam bersarung dan tarian massal.
Tak hanya tarian masal dan tarian lokal, festival tenun juga diramaikan oleh banyak jajanan lokal.
Salah satu jajanan yang ditemui VoxNtt.com adalah molik Ibu Husnul. Ia menjual berbagai jenis makanan berbahan dasar kelor.
Kepada VoxNtt.com, Bu Husnul mengatakan, jualan miliknya sekaligus mempromosikan potensi daun kelor.
“Ini juga sekaligus yah. Kan mau populerkan kelor. Ada kerupuk dari kelor, kue dan juga puding berbahan dasar daun kelor,” aku Bu Husnul.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba