Borong, Vox NTT-Sekretaris Daerah Manggarai Timur (Sekda Matim), Boni Hasudungan berharap para peserta didik harus mampu menularkan pengetahuan bagi orang lain.
“Kegiatan ini bisa menjadi sebuah pembelajaran yang baik bagi kita, hal-hal yang baik disampaikan, tularkan pengetahuan ini kepada orang lain,” uajrnya saat memberikan sambutan usai simulasi kesiapsiagaan bencana banjir di SDI Kota Ndora, Kecamatan Borong, Jumat (26/04/2019) siang.
Dikatakannya, setiap orang harus siap untuk selamat dari setiap situasi.
“Saling bantu membantu untuk mendapatkan selamat,” tukasnya.
Kepala Bidang Pembinanan SD, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Matim, Hendirkus Guar mengatakan para pelajar harus dilatih sejak dini untuk menyiasati bencana.
“Hari ini kita siaga bencana, dan ini merupakan bentuk pendidikan yang praktis untuk menyelamatkan diri dari bencana,” ujar kabid Hendrik.
Dikatakannya, kegiatan itu juga bertujuan untuk menanamkan keprdulian sosial, dalam hal apa saja.
“Nilai moral sejak dini perlu ditanamkan, apalagi pada jajang pendidikan dasar,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah Dasar Inpres Kota Ndora, Inocentius Gande, mengatakan para peserta didik yang mengikuti kegiatan diharapkan memiliki daya cepat dan kesiapsiagaan mengahadapi bencana.
“Ini kegiatan luar biasa, para siswa dilatih untuk membantu teman-teman di saat bencana,” ujarnya di sela-sela kegiatan.
Diakuinya, kegiatan itu melibatkan 40 siswa. Dirinya berharap, usai melakukan kegiatan para peserta didik dapat menjadi penolong bagi orang lain.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Matim, Antonius Dergong mengatakan kegiatan itu merupakan kegiatan bersama beberapa stake holder.
“Memang bencana itu tidak disiapkan.Tidak ada anggaran, mesti memiliki membutuhkan biaya. Yang kami lakukan adalah koordinasi dengan TNI dan kepolisian untuk mendampingi kami,” ujarnya.
Dikatakan, ke depan pihaknya akan berencana melakukan simulasi yang lebih luas lagi dan pasti membutuhkan biaya yang memadai agar lebih optimal.
Kegiatan itu, lanjut Dergong sebagai suatu bentuk edukasi untuk membangun kesadaran dan kewaspadaan kepada individu, kelompok, keluarga maupun masyarakat.
“Sehingga mereka sadar, penting mengenal bencana dan tahu cara mengatasinya,” tandasnya.
Sehingga ke depan kata dia, pihaknya akan melakukan simulasi pada bencana yang lainnya.
“Karena ini bencana banjir, ke depan kami mungkin akan melakukan simulasi bencana gempa bumi, gunung berapi atau tsunami dan bencana lain,” ujarnya.
Dijelaskan Dergong, simulasi itu sebagai upaya menindaklanjuti surat dari dirjen pendidikan dasar dan menengah, Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan RI, tentang pelaksanaan simulasi evakuasi bencana serentak di sekolah.
“Surat itu ke para kepala dinas PK Provinsi dan Kabupaten, tetapi karena ini simulasi bencana dinas pendidikan mereka tidak punya refrensi untuk melakukan itu,” ujarnya.
“Kecuali di bencana alam, kami juga masih terbatas berkaitan dengan SDM sehingga bermitralah kami dengan PMI,” sambungnya.
Untuk diketahui, kegiatan ini diselenggarakan Dinas PK Matim dan bermitra dengan BPBD Matim, PMI dan didukung oleh pihak Polri, TNI dan pihak SDI Kota Ndora.
Terpantau, kegiatan ini dimulai, pukul 08.00 Wita-12.00 Wita selesai.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba