Labuan Bajo, Vox NTT- Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman RI melakukan rapat koordinasi (Rakor) dan peninjauan lapangan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT, Selasa (18/06/2019).
Rakor dan peninjauan lapangan ini merupakan tindak lanjut Rakor yang dilaksanakan pada tanggal 09 April lalu di Jakarta.
Rapat itu terkait langkah-langkah penanganan komprehensif percepatan pemulihan kondisi sosial ekonomi, khususnya BBM, kelistrikan dan pembangunan jaringan telekomunikasi untuk mendukung investasi penggaraman, pariwisata dan pemulihan lingkungan pasca bencana di Mabar.
Turut hadir dalam Rakor tersebut antara lain perwakilan anggota DPR RI asal NTT, perwakilan dari setiap Kementerian, perwakilan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT, perwakilan Badan Usaha dan Perguruan Tinggi se-NTT, perwakilan BOP Labuan Bajo-Flores, serta PIC Mabar di Jakarta, Matias Mboi.
Wakil Bupati Mabar, Maria Geong dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian yang sangat besar dari pemerintah pusat untuk kabupaten di ujung barat Pulau Flores itu.
“Atas nama pribadi, pemerintah dan masyarakat Manggarai Barat, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian, kepedulian dan niat baik dari semua Kementerian di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Pemerintah Provinsi, BUMN dan praktisi swasta yang membantu Manggarai Barat pasca benca alam beberapa bulan yang lalu,” ungkap Maria
Menurut Maria, pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, tidak pernah berhenti memberikan support dalam pembangunan dan mendorong investasi di Mabar, terutama pembangunan infrastruktur baik di darat, laut maupun udara.
Perhatian ini, kata dia, selaras dengan penetapan Mabar sebagai satu dari 4 (empat) destinasi pariwisata super prioritas.
“Perhatian yang luar biasa besar, selaras dengan penetapan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super proritas,” kata Maria.
Maria berharap agar Rakor ini memberikan dan menghasilkan solusi yang tepat dan konkrit terhadap berbagai isu yang telah disampaikan dalam rapat-rapat sebelumnya terutama isu lingkungan dan kelangkaan BBM.
“Bencana alam beberapa bulan lalu telah merusak lingkungan terutama di bentangan alam Mbeliling Desa Tondong Belang-Mbeliling dan di Dusun Nanga Nae Desa Gorontalo-Komodo. Selain itu ada banyak ruas jalan dan jembatan yang rusak yang berdampak pada terhentinya pasokan BBM ke Labuan Bajo,” ucap dia.
Wabup Maria juga menyampaikan terkait masih rendahnya rasio elektrifikasi di Mabar, dimana berada di angka 62% jauh di bawah rasio elektrifikasi nasional yang mencapai 98%.
“Oleh karenanya, saya berharap rapat ini juga membahas masalah listrik,” tutup Maria.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba