Ruteng, Vox NTT – Pemerintah Desa Wudi, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai menggandeng LSM Wahana Visi Indonesia (WVI) untuk menggelar berbagai kegiatan dalam menyambut Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2019.
Kegiatan yang dilaksanakan di Kampung Wudi Desa Wudi itu diikuti oleh SMPN 7 Cibal, SDK Wudi dan PAUD Permata Bunda Wudi, Rabu (28/08/2019).
Dari SMPN 7 Wudi menampilkan tarian Toto Songke, tari Ngkiong, Mbata, drama peran orangtua terhadap pendidikan, drama stop kekerasan terhadap anak dan puisi berantai.
Sementara dari SDK Wudi menampilkan tarian Lalong Liba, tarian Rangkuk Alu, puisi, Roko Tenda, dance dan fasion show. Sedangkan dari PAUD Permata Bunda Wudi menampilkan senam PAUD, menari dan puisi.
Pantauan VoxNtt.com, penampilan dari anak-anak tersebut mampu menghibur masyarakat maupun anak-anak lainnya yang ikut menyaksikan kegiatan perayaan HAN 2019.
Sekretaris panitia pelaksana kegiatan, Sebastianus Dedi mengatakan, kegiatan tersebut dalam rangka menyambut HAN yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2019 lalu.
Menurut dia, peringatan HAN dimaknai sebagai kepedulian seluruh masyarakat dan pemerintah desa terhadap perlindungan anak.
Hal itu kata dia, agar anak-anak tumbuh dan berkembang secara optimal, dengan mendorong keluarga Indonesia menjadi lembaga pertama dan utama dalam memberikan perlindungan kepada anak.
“Sehingga akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia dan cinta tanah air,” ungkap Trian saat ditemui VoxNtt.com, Rabu siang.
Pada kegiatan tersebut lanjut Trian, memberikan pesan secara langsung kepada orangtua bahwa mendidik atau melindungi anak itu bukan hanya peran guru pada lembaga pendidik. Tetapi yang paling utama adalah peran orangtua.
Sebab, menurut guru di SMPN 7 Cibal itu orang pertama yang mendidik dan membina karakter anak adalah lembaga keluarga.
Saat bersamaan, Kepala Desa Wudi Aloysius Deon menjelaskan, selama ini selain menjalankan kegiatan fisik, pihaknya juga menjalankan program yang bisa meningkatkan SDM, khususnya anak-anak.
Apalagi, kata Aloysius, banyak potensi yang dimiliki oleh anak-anak. Tetapi selama ini tidak diketahui mungkin karena tidak ada wadah yang bisa menujukkan kobolehan mereka.
Sehingga dengan adanya kegiatan seperti ini, Kades Aloysius berharap potensi anak-anak di Desa Wudi bisa dikembangkan lagi sesuai dengan kemampuannya.
Bahkan, targetnya Desa wudi menjadi desa ramah anak di waktu yang akan datang.
Ia juga berharap melalui peringatan HAN ini, seluruh lapisan masyarakat bisa bersama-sama berpartisipasi secara aktif untuk meningkatkan kepedulian dalam menghormati, menghargai, dan menjamin hak-hak anak tanpa diskriminasi.
Selain itu memastikan segala hal yang terbaik untuk anak dalam pertumbuhan dan pekembangannya.
“HAN harus dapat dijadikan momentum untuk meningkatkan kepedulian semua masyarakat, baik orangtua, keluarga, masyarakat, dunia usaha, media massa dan termasuk kami sebagai pemerintah terhadap pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak agar anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, sehingga menjadi generasi penerus yang berkualitas,” ungkapnya.
Dikatakan, momen perayaan HAN 2019 ini diselenggarakan untuk menggugah setiap individu, orangtua, keluarga, pendidik, masyarakat, pemerintah dan semua pihak akan pentingnya peran, tugas dan kewajiban masing-masing dalam memenuhi hak dan melindungi anak-anak.
Ia berharap agar pesan tersirat degelarnya kegiatan ini bisa sampai kepada semua kalangan masyarakat.
Penulis: Pepy Kurniawan
Editor: Ardy Abba