Ende, Vox NTT-Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Direktorat Jenderal (Ditjen) Pelayanan Kesehatan membatalkan status turun kelas dari C ke D terhadap RSUD Ende.
Pembatalan tersebut menyusul klarifikasi pihak rumah sakit atas rekomendasi turun kelas. Pihak rumah sakit pun diberi ruang sanggahan hingga akhirnya status turun kelas RSUD Ende dibatalkan oleh Kemenkes.
“Kami melakukan sanggahan atas rekomendasi itu. Saya bersama tim kami ke Jakarta untuk mengklarifikasi mengetahui penyebab (status RS) kami diturunkan,” kata Direktur RSUD Ende dr. Aries Dwi Lestari kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (29/08/2019) sore.
Ia menjelaskan, rekomendasi turun kelas oleh Kemenkes berdasarkan hasil review secara online. Pihak RSUD Ende mengakui kesulitan menginput data secara online karena beberapa kendala.
“Ada tiga item yakni SDM, sarana dan prasarana serta alat kesehatan. Jadi saat sanggahan, kami menyerahkan bukti fisik yang mungkin belum ter-online karena review ini berdasarkan pengamatan sepanjang tahun 2018,” tutur dr. Aries.
Ia menyebutkan, kurang lebih selama satu minggu pihaknya menginput secara online semua peralatan kesehatan. Penginputan itu dilakukan secara rinci mulai dari merk, nomor seri hingga harga peralatan kesehatan.
“Jadi hasil sanggahan kita direspon secara positif oleh Kemenkes. Sehingga status rumah sakit kita tetap C,” ungkap dia.
Ia mengatakan, pembatalan turun kelas tertuang dalam surat rekomendasi penyesuaian kelas rumah sakit hasil penilaian ulang oleh Kemenkes RI Dirjen Pelayanan Kesehatan yang bernomor : YR.05.01/III/3787/2019.
Surat tersebut secara resmi dikeluarkan pada tanggal 28 Agustus 2019 yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dr. Bambang Wibowo.
“Syukur alhamdulillah, ruang sanggahan kita manfaatkan secara baik setelah rekomendasi review pertama bahwa 12 rumah sakit di NTT termasuk RSUD Ende turun kelas. Jadi, saat ini saya umumkan bahwa rumah sakit kita status kelasnya tetap. Tidak turun,” terang dr. Aries.
“Ini juga berkat dukungan Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, Kantor Pelayanan Satu Atap, Dinkes Propinsi NTT dan juga bapak Plt. Bupati Ende yang selalu memberi dukungan ke pihak Rumah Sakit Umum Ende selama proses sanggahan,” sambung dia.
Terus Berbenah
Atas pembatalan tersebut, ia berjanji akan terus melakukan pembenahan pelayanan di RSUD. Hal itu ditegaskan terutama akses pelayanan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Ia mengatakan, di ruang tersebut sudah diterapkan sistem pelayanan one shoot. Loket pendaftaran serta apotek disiapkan di sekitar ruang IGD untuk memudahkan pelayanan.
“Jadi, mulai sekarang tidak lagi bolak-balik, ke sana-ke sini. Jadi satu kali tembak, selesai,” kata dia.
“Kita siapkan loket daftar, ruang kasir dan loket apotek khusus untuk pelayanan pasien di IGD sehingga pasien tidak bolak balik ke Poli Klinik,”s ambung dr. Aries.
Selain itu, pihaknya pun akan membuat beberapa kebijakan untuk menciptakan pelayanan yang prima. Misalnya, penerapan jam kunjungan serta pembatasan jumlah pengunjung ataupun penjaga.
Pihaknya pun berencana akan menyiapkan ruang tunggu bagi keluarga pasien di ruang IGD. Begitupun beberapa fasilitas lain yang dianggap penting.
“Jadi, terakhir kita mengimbau kepada masyarakat terutama keluarga pasien agar bersama-sama menciptakan kenyamanan, kebersihan serta mematuhi aturan yang ada di RSUD Ende untuk memberi rasa aman bagi pasien,” ucap dia.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba