Kupang, Vox NTT – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Adrianus Nae Soi meminta Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) agar jangan takut kritik terhadap pemerintah.
Hal ini disampaikan Wagub Nae Soi saat memberikan sambutan dan sekaligus membuka Konferensi Studi Nasional (KSN) Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) St. Thomas Aquinas di Kupang, Rabu (18/09/2019).
Menurut dia, tugas PMKRI harus memberikan kritikan terhadap pemerintah.
“Kritik tidak salah. Harus itu sebagai kekuatan moral politik,” tegasnya.
Ia menegaskan, jika aktif di PMKRI harus ada yang namanya keseimbangan Kristus in medium.
“Di kampus juga saya harus pintar. Terlalu pintar juga tidak bagus. apalagi terlalu bodoh,” ujar Wagub NTT yang berpasangan dengan Viktor Bungtilu Laiskodat itu.
Nae Soi pun meminta, jika mahasiswa yang datang demonstrasi kepada pemerintah tidak boleh hanya juru bicara yang omong.
“Kalau datang demo ke saya, semua harus omong. Namanya demo, mau demo dari pagi sampai sore juga ndak apa-apa supaya saya dengar. Jika ada yang omong bagus, kritis saya akan kasih hadiah. Pasti saya panggil. Itu luar biasa. Itu baru pemuda,” tegas Nae Soi.
Ia mengaku, jika dari dulu sampai sekarang organisasi kemahasiswaan tidak ada yang memisahkan.
“Kita dulu sampai sekarang, tidak ada yang memisahkan. Tidak ada yang dipisah-pisahkan. Membedakan boleh, tapi tidak memisah-misahkan diantara kita satu sama lain. Mulailah dengan hal-hal yang baik,” harapnya.
Ia berpesan, agar waktu masih muda ini dipergunakan secara baik.
“Saya pesan kepada adik-adik sekalian. Waktu masih muda pergunakan waktu ini untuk organisasi dan pergunakan waktu untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang luar biasa. Karena anda belajar public speaking tidak belajar di bangku kuliah, anda belajar diskusi tidak belajar di bangku kuliah. Tetapi itu hanya belajar di organisasi. Laboratorium anda adalah pertemuan-pertemuan seperti ini, ” katanya.
Ia juga meminta, PMKRI, HMI, GMNI, GMKI dan organisasi lainnya agar teguh dalam Iman kuat dalam cobaan.
“Begitu ideal, jika anda keluar nanti pasti di sanalah dunia kampus menanti anda. Kampus yang baru, kampus yang penuh dengan gejolak, kampus dengan penuh dinamika, kalau kita tidak kuat dalam iman, tidak kuat dalam cobaan maka kita akan terjerumus ke hal-hal yang tidak diinginkan, ” tutup alumni PMKRI itu.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba