Kupang, Vox NTT- Wadah Foundation, sebuah lembaga sosial masyarakat yang bergerak dalam dunia usaha kecil menengah menggelar diskusi tentang usaha kecil menengah di pusat UKM Kupang, Sabtu (09/11/2019).
Diskusi ini menghadirkan pemateri Anggota DPRD Kota Kupang, Rikardus Yunatan.
Pengurus Wadah Foundation Rita Wadu kepada VoxNtt.com menjelaskan, kegiatan itu digelar karena banyak anggota yang tergabung adalah pegiat usaha kecil.
“Mereka perlu diberi latihan soal perencanaan usaha, manajemen yang matang juga cara menjaga kepercaan,” jelas Rita.
Menurutnya, perwakilan dari Wadah Foundation yang hadir akan membagi ilmu hasil diskusi kepada semua anggotanya kemudian.
Bukan hanya untung, tetapi membuka lapangan pekerjaan.
Sementara Yunatan dalam materinya menjelaskan, banyak pegiat usaha kecil mengeluh soal modal dan juga tidak memiliki manajemen bisnis yang bagus.
“Banyak pedagang mengeluh. Orang Bugis dan China saja yang sukses jadi pedagang. Mereka saja yang darah pedagang. Kami cari uang susah. Itu hanya menyampaikan ketidakmampuan kita,” ujar DPRD Partai Gerindera itu.
Yunatan menuturkan, yang menjadi soal adalah bukan seberapa tinggi jatuh dalam menggeluti usaha mikro. Tetapi seberapa tinggi kita berjuang.
“Habiskan semua jarah gagal di masa muda. Kalau mau usaha sukses, harus bisa bedakan uang kasir dan kasur. Usaha mikro tidak mengandalkan gelar. Selain manajemen yang bagus juga mengandalkan kekuatan ekonomi rumah tangga,” jelasnya.
Menurutnya, jika masyarakat ingin ekonominya baik, maka harus berjuang bersama untuk kemajuan Kota Kupang. Harus juga memiliki sifat dasar kejujuran dan menjaga kepercayaan juga membuka dialog.
“Saya perhatikan berdasarkan data banyak koperasi di Kota Kupang adalah koperasi simpan pinjam bukan koperasi produksi,” jelasnya.
Oleh karena sedikitnya koperasi produksi, jelas Yunatan, banyak masyarakat selain tidak memiliki modal berusaha juga tidak mempunyai jaringan antar pengusaha untuk bersatu dalam urusan modal usaha.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba