Maumere, Vox NTT- Selama ini pemerintah kerap mengklaim peningkatan kunjungan wisatawan. Data peningkatan wisatawan merujuk pada data occupancy atau data penggunaan layanan hotel.
Data tersebut selanjutnya diterjemahkan dalam bentuk jumlah kunjungan wisatawan dan lama tinggal. Meskipun demikian, data tersebut belum akurat untuk mengukur kunjungan wisata ke sebuah daerah. Pasalnya, tidak bisa dipastikan apakah para pengguna layanan hotel adalah orang yang berwisata atau melakukan kegiatan lain.
Menurut Kepala Bidang Industri dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sikka, Irmida Puli, pihaknya ke depan akan mengembangkan data kunjungan di setiap destinasi. Ini dilakukan untuk memastikan jumlah kunjungan sekaligus mengukur dampak promosi.
“Ke depan kita akan mengembangkan sistem pendataan kunjungan langsung pada setiap destinasi. Saat ini kita sudah uji coba di Kojadoi,” terangnya di Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sikka pada Selasa (12/11/2019).
Di Sikka, antara tahun 2017 sampai 2018 terjadi peningkatan kunjungan wisatawan.
Total kunjungan wisatawan pada tahun 2017 sebanyak 47.228, terdiri atas 10.454 wisatawan mancanegara dan 36.774 wisatawan domestik.
Sementara itu, total kunjungan pada tahun 2018 menjadi 50.212 wisatawan, terdiri dari 11.568 wisatawan mancanegara dan 38.644 wisatawan domestik.
Penulis: Are De Peskim
Editor: Irvan K