Ende, Vox NTT-Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Simbiosis Ende mengukuhkan tujuh sarjana pendidikan muda di Aula Cita Rasa, Jalan Kelimutu Ende, Sabtu (23/11/2019) pagi.
Pengukuhan sarjana itu dilakukan oleh Ketua STKIP Simbiosis Bernadus G. Longa dalam acara Yudisium I Tahun 2019.
Sesuai Surat Yudisium dengan Nomor SK: 048/SK/STKIP-S/XI/2019, ketujuh sarjana tersebut yakni Oskarius Bitu, Rosadalima Poi, Yasinta A. Tiga, Simon Adriano Laga, Arianto Adrianus L. Aso, Maria Rosadalima Reli dan Anisa Ra’uf.
Mereka adalah sarjana perdana STKIP Simbiosis dari Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR).
Sementara Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris diinformasikan masih dalam tahap penyelesaian administrasi.
Bernadus menyebutkan, ketujuh mahasiswa tersebut mendapatkan gelar sarjana perdana sejak berdirinya kampus pada tahun 2014.
Secara akademik, kata dia, ketujuh mahasiswa tersebut menjalani pendidikan tinggi tepat waktu.
“Jadi yudisium hari ini sebagai bukti kepada dunia bahwa STKIP Simbiosis ada dan juga turut untuk memajukan bidang pendidikan di Ende,” kata Berandus.
Ia menambahkan, upacara akademik yang digelar secara sederhana tersebut merupakan spirit baru bagi segenap warga kampus.
Spirit itu justru memacuh STKIP Simbiosis untuk terus bekerja keras demi meningkatkan mutu pendidikan terutama pada bidang kesehatan dan olahraga.
“Ada satu spirit bahwa peristiwa Yudisium ini adalah bentuk semangat dan kerja sama bapak ibu dosen. Ini adalah pengalaman baru yang pertama kali terjadi,” katanya.
Ia mengaku terharu atas perjuangan panjang membangun perguruan tinggi tersebut. Perjuangan itu sebagai pengalaman baik dosen dan mahasiswa terhadap proses pembelajaran selanjutnya.
Bernadus berjanji akan terus melakukan sosialisasi dan memberi kepercayaan kepada masyarakat terhadap sekolah tinggi tersebut.
“Untuk sementara ini, mahasiswa yang masih kuliah di STKIP Simbiosis sebanyak 170 orang. Kalau status kampus kita masih C dan kita akan upaya naik ke status B,” kata Bernadus.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba