Ende, Vox NTT-Pengelola Bandara H. Hasan Aroeboesman akan melakukan pembersihan lahan yang telah dibebaskan di wilayah Dolog, Kelurahan Tetandara, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende.
Pembersihan lahan yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini dalam rangka mengamankan aset bandara.
“Jadi kita mau luruskan, sebenarnya bukan penggusuran. Lahan yang sudah kita bebaskan kemarin itu kurang lebih 4.309 meter itu bangunan-bangunan akan kita bersihkan, tanahnya kita rapikan. Jadi bukan gusur,” ucap Kepala Bandara, Muhamad A. Saleh setelah ditanya wartawan di Kantor DPRD Ende, Rabu (12/02/2020).
Ia menegaskan pihak otoritas akan mengamankan aset sebagaimana untuk kepentingan perluasan runway bandara Aroeboesman. Aset-aset itu telah sah milik bandara yang telah dibayar terhadap warga yang mengalami dampak.
Ia menyebutkan kurang lebih ada sekitar 17 bangunan yang akan dirobohkan dalam waktu dekat ini. Namun, Muhamad belum memastikan waktu yang tepat untuk melaksanakan bersih-bersih.
“Kita masih melakukan koordinasi dengan semua pihak, dengan pemerintah daerah, dengan polisi, Kodim, Pol PP. Kita juga nanti harus sosialisasi dengan masyarakat sekitar agar tidak merasa terganggu,” terang dia.
“Jadi, yang kita bersihkan ini yang sudah terbebaskan,” sambung Muhamad.
Sementara terhadap beberapa warga yang belum menerima pembebasan lahan, kata dia, akan terus dilakukan sosialisasi pada waktu mendatang.
Ia menyatakan, pihaknya akan terus menggelar sosialisasi serta melakukan pendekatan-pendekatan secara persuasif.
Hal itu dilakukan dalam upaya untuk mengembangkan landasan bandara demi kepentingan dan kemajuan masyarakat Kabupaten Ende.
“Tindak lanjut nanti untuk perpanjangan (bandara) kan nanti bertahap. Sekarang kita lakukan pembebasan lahan dulu,” ucap Muhamad.
Sebagai informasi, sebanyak 14 KK dari 21 KK di wilayah setempat telah dibebaskan oleh pemerintah dalam rangka perluasan bandara. Pada tahap pertama, tersisa tujuh KK yang belum menerima pembebasan lahan.
Dalam waktu dekat, pihak bandara berencana akan merobohkan bangunan kosong serta merapikan lahan-lahan yang menjadi milik bandara.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba