Kupang, Vox NTT- Upacara serah terima jabatan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Nusa Tengara Timur, Selasa (17/03/2020), diwarnai penerimaan tamu dengan cara antisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19.
Terlihat di pintu masuk kantor dua orang staf Kemenkumham sudah dilengkapi dengan antiseptik.
Semua tamu yang masuk wajib mencuci tangan dengan antiseptik itu.
Hadir dalam kesempatan itu Wakil Gubernur NTT Josep Nae Soi, Wakapolda NTT Brigjen Johanis Asadoma, Ketua DPRD NTT Emmy Nomleny dan sejumlah pejabat penting lainnya.
Serah terima jabatan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM NTT yang berlangsung di Aula Kantor Kemenkumham NTT yakni penyerahan jabatan dari kepala lama Asep Syarifudin kepada Marciana Dominika Jone.
Wagub NTT Josep A Nae Soi dalama sambutannya mengatakan, untuk segala sesuatu ada masanya. Pejabat lama menjadi baru.
Datang dan pergi silih berganti.
“Kita jalani dengan penuh rasa syukur tanpa saling menyalahkan. Atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat NTT saya ucapkan terima kasih kepada Pak Asep,” ucap Nae Soi.
Ia juga menyebut, Kakanwil Kemenkumham NTT yang baru dilantik, Marciana Dominika Jone merupakan srikandi pertama NTT yang menjadi menjadi pemimpin di Kantor Kemenkumham NTT.
“Kami menunggu pikiran cerdas dari perempuan NTT,” tegas Nae Soi.
Usai acara serah terima jabatan, Marciana Dominika Jone mengatakan akan menjaga ketat pengawasan, terlebih khusus pada bagian imigrasi.
“Kami akan melakukan pengawasan semua orang yang masuk ke wilayah Indonesia. Melalui Kefa-Oekusi, Atambua Motaain dan wilayah Kabupaten Kupang. Tidak menutup kemungkinan tidak hanya melalui jalan darat di Timor. Tetapi lewat jalur kapal laut. Semua wilayah imigrasi kami, ada imigrasi Maumere, Labuan Bajo, Kupang dan Atambua harus bekerja keras,” ujar Marciana.
Menururnya, Kanwil Hukum dan HAM NTT akan melakukan pertama adalah perketat pengawasan di Bandara, khusus untuk para petugas.
Terkait dengan santernya isu Covid-19, ia mengaku akan perketat penjagaan dengan bermitra dengan dinas kesehatan.
“Kita memeriksa dokumen dan juga kesehatan. Kita sekarang kerja sama dengan pihak kesehatan,” katanya.
Sesuai perintah Gubernur NTT mengenai akan ditutupnya perbatasan, menurutnya itu tindakan yang tepat.
“Kunjungan keluarga Indonesia-Timor Leste juga akan diperketat,” tandasnya.
Ia juga berjanji akan memperketat soal kunjungan keluarga untuk warga binaan di NTT.
Ke depan akan dilakukan sosialisasi ke masyarakat untuk pemberlakuan memperketat jam besuk warga binaan. Sehingga masyarakat tidak merasa aneh.
“Untuk kunjungan warga binaan kita akan batasi. Kita atur waktu dan kita akan sosialisasi ke masyarakat,” tutupnya.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba