Kupang, Vox NTT-Forum Academia NTT (FAN) menerjemahkan sebuah buku tentang panduan menghadapi penyebaran virus corona yang belakangan ini meresahkan masyarakat.
Buku hasil terjemahan ini merupakan usaha gotong royong selama dua hari yang dikerjakan oleh anggota FAN secara sukarela.
Dalam kata pengantarnya dijelaskan, buku ini didapat dari Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, yang diberikan kepada Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emmanuel Melkiades Laka Lena yang juga merupakan anggota Forum Academia NTT.
Forum Academia NTT sendiri adalah gabungan intelektual, akademisi, jurnalis, tokoh agama, seniman, penulis yang terkait
dengan NTT dan tersebar di berbagai pulau dan negara.
Buku ini merupakan hasil terjemahan dari buku dengan judul asli Guidance for Corona Virus Disease 2019: Prevention, Control, Diagnosis and Management.
Untuk edisi Bahasa Indonesia, judulnya diadaptasi menjadi: Panduan Menghadapi Penyakit Corona Virus 2019 Model RRC: Pencegahan, Pengendalian, Diagnosis dan Manajemen.
Untuk judul buku dalam Bahasa Indonesia, sengaja ditambahkan kata “Model RRC” sebagai pengingat bahwa buku ini merupakan hasil kerja para ahli maupun tenaga medis modern dan tradisional RRC yang mencatat pengalaman mereka ketika berhadapan dengan COVID-19.
Setidaknya ada beberapa hal yang perlu dicatat: pertama, seluruh buku ini sifatnya adalah tentatif sebab upaya penyempurnaan masih dilakukan secara berkala sesuai dengan laju pengetahuan.
Penomoran edisi revisi yang berbeda menunjukkan proses revisi dilakukan di bagian-bagian yang makin diketahui atas COVID-19.
Kedua, dalam buku ini terlihat bahwa penyusun buku ini ada pada dua pihak: (1) Komisi Kesehatan Nasional, dan (2) Administrasi Nasional Pengobatan Tradisional RRC. Keberadaaan Dua inistitusi ini menunjukkan dua trayek pengetahuan kesehatan, baik modern maupun tradisional China, dipakai secara simultan dalam menghadapi COVID-19.
Ketiga, tujuan utama penerjemahan buku ini adalah untuk memperkaya referensi penanganan COVID-19 di Indonesia, sekaligus untuk membaca ulang bagaimana RRC berhadapan dengan COVID-19.
Wuhan sebagai tempat pertama COVID-19 dideteksi menjadi penting, karena hampir tiga bulan yang lalu RRC berhadapan dengan kasus pertama, dan kini kondisi puncak sudah dilewati.
Para tenaga medis modern, yang berdialog dengan para tabib tradisional, telah melalui beban puncak krisis. Kategori-kategori kesehatan, terutama terkait perubahan-perubahan pengetahuan yang mampu dideteksi dan dipahami secara berkala penting dipelajari.
“Ke depan kami berharap bahwa laboratorium mikrobiologi atau lembaga sejenis Center for Disease Control and Prevention milik RRC yang mempunyai kemampuan mendeteksi penyakit menular dikembangkan tidak hanya ada di kota-kota besar Pulau Jawa, tetapi strukturnya tersebar merata di titik-titik utama di kepulauan Indonesia, mengingat postur kepulauan seharusnya model institusi biosecurity tidak dibuat terpusat.
Selain itu pengetahuan pengobatan tradisional yang bersenyawa dengan ritus-ritus agama tua di Nusantara perlu dipelajari dengan baik, sebelum semua kekayaan ini hilang dihantam pengetahuan kesehatan modern dan doktrin keagamaan,” tulis FAN pada Kata Pengantar Buku tersebut.
Untuk diketahui buku terjemahan ini diedit oleh tiga orang yakni: Elcid Li, Ph.D, Margaretha Teli, S.Kep.Ns, MSc-PH, Victoria Fanggidae, Ph.D (Cand.)
Adapun tim penerjemah terdiri dari:
Dr. Supia Yuliana, S.Si., MM
Rudi Rohi, SH, M.Si.
dr. Nini Natalia Li, Sp.KFR
John Petrus Talan, S.Sos., M.SP
Edit Oktavia Manuama, S.Kes.Ns., MPH
Oce Y. N. Boymau, S.F, Apt., MScPH
drg. Manginar Sidabutar, MHID
Febtian C. Nugroho, S.Kep., Ns, MSN
Viktoria Rambu Roku, S.Kep., Ns, MSN
Nahad S. E. Bausele, SKM, MPH
Wilhelmus Poek, S.Pt., MA
Dedison Asanab, SKM, MPH
Joseph Robert, S.Teol., MM
Welhelmus Poek, S.PT., M.Intl.Dev
Untuk dapat mendownload buku ini secara gratis, silakan klik link di bawah ini