Borong, Vox NTT- EAH (19) ditemukan tewas tenggelam di kali Wae Moi, Desa Golo Ndele, Kecamataan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Selasa (24/3/2020), sekira pukul 14.15 Wita.
EAH merupakan warga Desa Golo Tolang, juga seorang pelajar di salah satu Sekolah Menengah Atas Katolik di kecamatan itu.
Kapolsek Waelengga IPDA I Ketut Kantun yang dihubungi VoxNtt.com, Selasa malam, mengatakan ada lima orang saksi dalam peristiwa naas itu.
Kelimanya yakni, Adrianus Jabur (18), Olimpus Naldo (18), Paskalis Rusdianus (19), Valentino De Amran (18) dan L Reni Adu Darsa (42).
Ia menjelaskan, sekira pukul 13.00 Wita EAH bersama teman-temannya Adrianus Jabur, Olimpus Naldo, Paskalis Rusdianus berkumpul di rumah Valentino De Amran.
Mereka pun bersepakat pergi ke kali Wae Moi untuk berfoto dan berenang.
“Sekitar pukul 13.30 Wita, korban dan teman-temannya tiba di sungai / kali Wae Moi dan berfoto bersama. Pada saat itu hujan mulai turun, sehingga korban bersama teman – temannya berlindung di sebuah pondok yang letaknya tidak jauh dari lokasi,” ujar Kapolsek Kantun.
Ketika hujan mulai redah jelas Kantun, korban bersama teman-temannya kemudian melanjutkan rencana untuk berenang di sungai tersebut.
Pada saat itu EAH sudah bersiap-siap untuk berenang dengan membuka baju dan celana. Kala itu korban hanya mengenakan celana olah raga berwana hitam.
Dikatakan Kantun, menurut keterangan keempat teman korban, pada saat itu EAH duduk di batu yang berada di pinggir sungai sembari merentangkan kakinya dan masuk ke sungai untuk berenang.
Setelah beberapa saat kemudian, para sahabatnya pun melihat kedua tangan korban berada di atas permukaan air sambil melambai seperti meminta tolong.
Kendati demikian kata dia, teman-temannya berpikir bahwa korban hanya bergurau, seolah-olah tenggelam.
“Setelah beberapa menit korban tidak muncul ke permukaan, ketiga temannya langsung terjun ke sungai/kali dan menyelam untuk mencari korban, dikarenakan pada saat itu keadaan air di sungai tersebut masih keruh, mereka tidak bisa melihat keberadaan korban,” ujarnya.
Beberapa saat kemudian datanglah Muklis dan Reni Adu Darsa untuk membantu mencari korban.
Sekira pukul 16.00 Wita barulah korban bisa diketemukan. EAH bahkan ditarik dengan menggunakan seutas tali kemudian diangkat ke permukaan.
Selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Ketang untuk di lakukan Visum Et Repertum oleh petugas medis setempat.
Dikatakan Kapolsek Kantun, keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan Otopsi.
“Pihak medis yakni Gonsalos C. Ronalisa menjelaskan tidak terdapat tanda – tanda kekerasan pada tubuh korban. Kita telah dilakukan olah TKP oleh unit Reskrim Polsek Kota Komba dan membuat Berita Acara Penolakan Otopsi dan ditanda tangani oleh keluarga korban,” ucapnya.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba