Labuan Bajo, Vox NTT- Dalam upaya mencegah penyebaran dan penanganan Covid-19, Pemerintah Ķabupaten Manggarai Barat (Mabar) telah menyiapkan dana sebesar Rp 18 Miliar.
Angka ini merupakan hasil rasionalisasi anggaran APBD 2020 yang disiapkan menjadi sebesar Rp 18 Miliar.
Adapun sumber anggaran tersebut berasal dari pemanfaatan SILPA tahun 2019 sebesar Rp 3,5 Miliar, dana tak terduga tahun anggaran 2020 sebesar Rp 1,090 Miliar, evaluasi belanja SKPD berupa belanja perjalanan dinas, makan minum senilai Rp 9 Miliar yang didapat dari pembatasan perjalanan dinas dan bekerja dari rumah, evaluasi DAK fisik bidang kesehatan sebesar Rp 4,7 Miliar, serta bantuan operasional kesehatan sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 6/KMK.7/2020.
Kendati telah disiapkan, anggaran 18 Miliar ini belum juga digunakan dalam penanganan Covid-19 di Mabar.
Kepala Bidang Kepala Bidang Gugus Tugas Administrasi dan Kesekretariatan Mabar, Dominikus Hawan mengatakan kondisi saat ini uang tersebut belum terpakai.
“Dari 18 M yang direncanakan penanganan Covid ini, sampai sekarang ini belum satu rupiah pun yang belum dicair,” ungkap Dominikus saat ditemui VoxNtt.com, Sabtu (02/05/2020).
Dominikus menjelaskan dirinya tidak ingin mencairkan uang sebelum ada verifikasi oleh tim gugus tugas akuntabilitas dan pengawasan.
“Karena verifikasi ini tidak hanya besar kecilnya anggaran, rasionalisasi anggaran, tetapi verifikasi sampai kertas kerjanya seperti apa, bukti-bukti belanjanya seperti apa. Sehingga di kemudian hari, siapapun bisa menjelaskan penggunaan anggaran ini di dalam, ketika selesai ini kegiatan masa tanggap darurat bencana ini,” lanjut Kepala BPBD Mabar itu.
Selama ini kata Dominikus, soal pencegahan dan penanganan Covid-19 di Manggarai Barat menggunakan dana donasi.
Anggaran yang banyak dikeluarkan lanjut dua, adalah untuk persiapan karantina dan pemulasaran jenazah.
“Kita lihat bahwa untuk melakukan upaya-upaya penanganan yang paling besar anggaran selama ini yang kita realisasikan adalah menyangkut karantina, dan pemulasaran jenazah sejumlah 4. Jadi dana ini untuk kegiatan ini kita talang dari dana donasi. Dana donasi yang dihimpun dari rekening donasi itu sebesar 310 Juta. Dana-dana ini kita gunakan untuk talang, kegiatan-kegiatan yang mendesak yang tidak bisa ditunda. Seperti kebutuhan di karantina, kebutuhan untuk pemakanan jenazah, itu sudah dilakukan,” tandasnya.
Dominikus menjelaskan, hingga kini soal pencegahan dan penanganan Covid-19 di Mabar masih bisa diatasi dari sisi pembiayaan.
“Sehingga sampai dengan hari Senin (04/05) kondisi kita masih bisa terjaga untuk bisa melakukan rapid test di beberapa tempat, karena rapid test ini yang paling penting adalah bahan rapid test-nya. Sedangkan tenaganya semuanya ada,” tutupnya.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba