Labuan Bajo, Vox NTT- Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia Kabupaten Manggarai Barat (DPD PPNI Mabar) mengecam keras tindakan N terduga pelaku pemukulan HJ seorang petugas medis di UPTD Puskesmas Wae Nakeng, Rabu (13/04/2020).
Dalam rilis yang didapat VoxNtt.com yang ditandatangani Ketua DPD PPNI Mabar Kelana dan Sekretaris Emilianus Mulyono, PPNI Mabar menyebut tindakan kekerasan di tempat kerja adalah perilaku semena-mena yang persisten, ofensif, melecehkan, mengintimidasi, menghina atau tindakan yang tidak adil yang ditujukan kepada individu lain. Sehingga menyebabkan penerimanya merasa terancam, dilecehkan, dihina atau rentan.
“Organisasi profesi, dalam hal ini Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Fasilitas Kesehatan harus bekerja sama dan bisa memastikan lingkungan kerja yang aman dan terbebas dari diskriminasi, kekerasan dan tindakan pelecehan,” ungkap DPD PPNI Mabar dalam rilis yang diterima VoxNtt.com, Kamis (14/05/2020).
DPD PPNI Mabar menjelaskan, lingkungan kerja yang aman sangat mendukung untuk memberikan pelayanan kesehatan yang memadai, terpenuhinya kebutuhan bio-psiko-sosio dan spiritual pengguna layanan. Sebab pemberi layanan bekerja dalam kondisi psikis, emosi dan fisik yang stabil.
Karena itu, menyikapi tindakan pemukulan oleh N kepada HJ, DPD PPNI Mabar kembali mengecam keras.
DPD PPNI Mabar juga mendukung untuk dilakukannya upaya penegakan hukum terhadap pelaku tindak kekerasan dan siap mengkawal kasus ini sampai dengan tuntas.
DPD PPNI Mabar mengimbau kepada Pemerintah Daerah Manggarai Barat untuk menjamin rasa aman kepada seluruh tenaga kesehatan agar terbebas dari perilaku ofensif, diskriminasi, dan pelecehan dalam menjalankan tugas pelayanannya.
DPD PPNI Mabar juga mengimbau kepada seluruh perawat yang bekerja di wilayah Kabupaten Manggarai Barat untuk bekerja secara maksimal dengan mengedepankan nilai-nilai profesionalitas, keilmuan dan penerapan prinsip-prinsip etika pelayanan.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba