Mbay, Vox NTT- Pemerintah Provinsi NTT kembali merilis 3 tambahan kasus positif Covid-19 di provinsi itu, Senin (25/05/2020).
Kepala Provinsi NTT Dominikus Minggu Mere mengatakan, 2 dari 3 tambahan kasus positif Covid-19 tersebut berasal dari Kabupaten Nagekeo klaster pesantren Temboro Magetan Jawa Timur.
Dengan penambahan itu berarti saat ini terdapat 3 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Nagekeo.
Ketiganya berasal dari satu klaster pesantren Temboro Magetan. Pasien 01 dan 02 merupakan santri dari pondok pesantren Magetan dan seorang lagi merupakan ibu dari pasien 01 positif Covid-19.
Selain tambahan tiga kasus positif Covid-19, Kabupaten Nagekeo juga kembali mendapatkan tambahan 7 kasus baru reaktif rapid test.
Ketujuh orang ini merupakan petugas medis dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG) berdasarkan data tracing (pelacakan) Satgas penanganan Covid-19 Nagekeo.
Mereka diketahui pernah terlibat kontak dengan pasien #01 Nagekeo positif Covid-19.
Sebelumnya, dari total 12 orang petugas kesehatan di Kabupaten Nagekeo dilaporkan pernah kontak dengan 10 santri pondok pesantren Tamboro Magetan.
Ke-12 petugas itu kemudian menjalani karantina terpusat di Hotel Sinar Kasih Mbay dan menjalankan rapid test pertama dengan hasil non reaktif.
Pada rapid test kedua, tujuh dari dua belas tenaga medis itu dinyatakan reaktif. Sedangkan 5 lainnya dinyatakan non reaktif, yang mana salah satunya seorang kepala dinas di Kabupaten Nagekeo.
Informasi hasil rapid test non reaktif terhadap seorang kepala dinas tersebut diperoleh dari Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Nagekeo, Lukas Mere.
Hal ini juga sekaligus mengoreksi pemberitaan VoxNtt.com sebelumnya yang menyebut, salah satu dari tujuh petugas medis yang dinyatakan reaktif rapid test adalah seorang wanita dengan jabatan Kepala Dinas di Nagekeo.
Baca di sini sebelumnya: Sudah Ada 3 Pasien Positif Covid-19 di Nagekeo, 7 Reaktif Rapid Test
Saat ini, tujuh orang petugas kesehatan reaktif rapid test bersama 5 orang petugas kesehatan lainnya tetap menjalani masa karantina terpusat di Hotel Sinar Kasih Mbay.
Penulis: Patrick Romeo Djawa
Editor: Ardy Abba