Kefamenanu, Vox NTT-Nasib Naas menimpa Daniel Seko (52) warga RT 09, RW 04, Desa Fatuneno, Kecamatan Miomafo Barat, Kabupaten TTU, Rabu (01/07/2020).
Daniel yang sehari-hari bekerja sebagai operator mesin sensor kayu tersebut mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia di wilayah kampung Sumlili yang diketahui tak jauh dari rumah warga.
Daniel meninggal dunia setelah tertindih pohon Ampupu yang hendak dibelahnya menggunakan mesin sensor.
Kapolsek Miomafo Barat Iptu Yadokus Feka saat dikonfirmasi VoxNtt.com melalui telepon membenarkan adanya kejadian naas tersebut.
Iptu Feka menjelaskan, awalnya korban dan Sekretaris Desa Fatuneno Emelius Naben pergi ke wilayah Sumlili untuk membelah pohon Ampupu menggunakan mesin sensor.
Pohon Ampupu yang berukuran besar tersebut diketahui sudah terlebih dahulu ditebang beberapa waktu lalu.
Pohon Ampupu yang sudah tumbang tersebut, jelasnya, terletak pada tanah yang cukup miring.
Ketika tiba di lokasi, tuturnya, korban kemudian berusaha membelah kayu tersebut dengan berdiri di atas pohon tumbang tersebut.
Saat sementara berusaha membelah pohon tersebut, pohon Ampupu kemudian terguling ke bagian bawah.
“Kemudian batang pohon itu terguling ke bawah, dia (korban) bukan lompat ke atas tapi lompat ke bawah, jadi dia duluan baru kayu ikut tindih dia dari bawah,” tutur Iptu Feka.
Iptu Feka menambahkan, korban setelah ditindih pohon tersebut langsung meninggal dunia di tempat kejadian perkara.
Pihak keluarga korban, kata dia, menerima kejadian tersebut sebagai musibah.
Sehingga jenazah korban tidak dibawa ke puskesmas untuk diperiksa melainkan langsung disemayamkan di rumah duka.
“Kita mau bawa ke puskesmas tapi keluarga tidak mau, mereka terima kematian itu,” tuturnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba