Kupang, Vox NTT – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang telah mengenakan pakaian adat dari provinsi kepulauan itu.
Untuk diketahui, pada sidang tahunan MPR RI yang digelar Jumat, 14 Agustus 2020 lalu, Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat dari Sabu Raijua.
Sementara di Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-75 Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat dari Timor Tengah Selatan (TTS)
“Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur memberikan menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi sekali kepada Bapak Presiden yang dua kali mengenakan pakaian adat dari Nusa Tenggara Timur. Yang pertama pakaian adat dari Sabu Raijua, yang kedua pakaian adat dari Timor Tengah Selatan,” ucap Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Marius Ardu Jelamu kepada wartawan di Kantor Gubernur NTT, Selasa (18/08/2020).
Pemprov NTT juga menyampaikan terima kasih kepada Ketua Dekranasda Provinsi Nusa Tenggara Timur Julie Sutrisno Laiskodat atas kerjanya. Sehingga Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat dari Nusa Tenggara Timur pada dua momentum besar itu.
“Atas kerja beliau dan jajarannya menyebabkan pakaian-pakaian adat Nusa Tenggara Timur dikenal diberbagai negara dan pada tanggal 14 Agustus 2020 pakaian adat dari Sabu Raijua dipakai oleh Bapak Presiden pada pidato Kenegaraan lalu kemudian pada tanggal 17 Agustus 2020 pakaian adat Timor Tengah Selatan,” kata Marius.
Menurutnya, ini simbol kekayaan intelektual yang diwariskan oleh nenek moyang kepada pewarisnya.
“Diberi tempat tidak hanya di dunia marketing, di dunia bisnis tetapi juga secara politik dengan dipakainya pakaian-pakaian tersebut oleh Bapak Presiden. Tentu adat istiadat budaya Nusa Tenggara Timur diperkenalkan ke panggung nasional, ke panggung Internasional,” pungkasnya.
Mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT itu mengatakan, di balik pakaian-pakaian adat itu terdapat filosofi kebudayaan.
“Jadi, tidak hanya sekadar tenunan, tetapi terkadung berbagai motif, bentuk, sorak dan didalam itu ada filsafatnya, ada filosofinya, tentang kepemimpinan, tentang kebersamaan, tentang solidaritas dan sebagainya. Dari motif-motif yang ada itu,” ujarnya.
Ia juga kembali menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah memberikan tempat budaya adat istiadat Nusa Tenggara Timur ke pentas nasional dengan dipakainya pakaian adat dari NTT
“Dan ini juga mendorong masyarakat Nusa Tenggara Timur untuk menghargai hasil kekayaan intelektual, imajinasi intelektual nenek moyang kita. Kalau Bapak Presiden saja menghargai, memakainya, apalagi kita rakyat Nusa Tenggara Timur,” tandasnya.
Kata dia, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengimbau kepada masyarakat Nusa Tenggara Timur agar memelihara, menjaga, menggunakan pakaian-pakaian adat itu di mana saja berada.
“Kita menunjukan jati diri kita, kita tunjukan martabat kita kepada sesama kita. Dan ini tentu menjadi motivasi membangun adat istiadat, membangun ekonomi kreatif Nusa Tenggara Timur,” tutup Marius.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba