Mbay, Vox NTT-Suara adzan Dzuhur dari Masjid Rahmat Allah, Desa Kotodirumali berkumandang pada Kamis (15/10/2020) siang. Pembicaraan Pastor Servasius Sai pun tiba-tiba terhenti.
Pastor Paroki Hati Kudus Yesus Maunori itu mengajak beberapa pengurus stasi dan tamu yang hadir untuk melantunkan Doa Angelus di pelataran Kepela Santo Rafael Watunggegha, Kecamatan Keo Tengah, Kabupaten Nagekeo.
Ia mengatakan, suara adzan dari masjid menandakan waktu sudah pukul 12.00 Wita. Saat umat Islam mengumandangkan adzan untuk shalat Dzuhur, saatnya pula bagi umat Katolik untuk mendaraskan Doa Angelus.
Salah seorang umat yang turut khusuk dalam Doa Angelus di kapela itu adalah dokter Yohanes Don Bosko Do.
Bupati Nagekeo itu berada di Kepala Santo Rafael Watunggegha saat melakukan kunjungan kerja. Ia datang menyalurkan hibah bantuan sosial kesejahteraan rakyat (Bansos Kesra) untuk pembangunan kapela itu.
Hibah Bansos Kesra diberikan Bupati Nagekeo melalui buku tabungan Bank Rakyat Indonesia (BRI) kepada Gaspar Waja selaku Ketua Lingkungan Kapela itu. Totalnya mencapai Rp100 juta.
Dalam kesempatan itu, Bupati Nagekeo mengatakan pemberian bantuan pembangunan Kapela Watunggegha sempat tersendat setelah pemerintah melakukan refocusing anggaran dalam menghadapi dampak negatif pandemi Covid-19.
Menurut Bupati Don, agama mempunyai peran penting dalam kehidupan bernegara. Agama menjadi fondasi bernegara sekaligus menentukan tujuan akhir sebuah negara.
“Saya memperhatikan betul sisi-sisi pembangunan rohani. Bangunan ini jangan sampai hanya sebagai lambang adu gengsi dengan kapela lain. Gereja harus menghadirkan Kristus dalam diri umat,” kata Don.
Pastor Servasius Sai berterima kasih atas perhatian pemerintah. Ia mengatakan bantuan hibah dari pemerintah akan sangat membantu proses akhir pembangunan kapela itu.
“Perjuangan untuk pembangun kepala sudah cukup lama dan baru jadi dua tahun terakhir setelah bapak David Daki menjadi ketua panitia. Semoga dengan bantuan ini akan sedikit meringankan beban umat,” kata Pastor Servas.
Selama ini anggaran untuk pembangunan kapela merupakan swadaya umat Stasi Santo yang berjumlah 1.050 kepala keluarga. Mereka tersebar di dua wilayah desa, yakni Desa Witurombaua dan Desa Kotodirumali. Mereka menanggung biaya Rp8 juta per kepala keluarga.
Sebelumnya, Bupati Nagekeo menyambangi dua tempat ibadah di Aeramo, yakni Gereja Katholik Yesus Kerahiman Ilahi dan Masjid Nurul Jihad. Di dua tempat ibadah itu, Bupati Don juga menyerahkan bantuan serupa.
Penulis: Patrick Romeo Djawa
Editor: Yohanes