Ruteng, Vox NTT- Pemasangan listrik desa (LISSA) milik PLN ULP Ruteng terus merambah hingga ke desa-desa di Kabupaten Manggarai.
Pada Kamis, 22 Oktober 2020, PLN ULP Ruteng kembali meresmikan LISSA di enam desa Kabupaten Manggarai bagian selatan.
Keenam desa itu, yakni Desa Ceka Luju, Satar Luju, Satar Lenda, Satar Ruwuk, Wongka dan Borik, Kecamatan Satarmese Barat.
“Puji syukur, akhirnya desa ujung selatan Kabupaten Manggarai telah berlistrik dari PLN,” ucap Kepala PLN ULP Ruteng, Firman Jayusman kepada VoxNtt.com, Jumat (23/10/2020) malam.
Firman mengatakan, dengan beroperasinya jaringan listrik di enam desa tersebut, maka seluruh desa di Kecamatan Satarmese Barat telah berlistrik. Meski memang, kata dia, untuk Desa Golo Ropong baru sebagian kecil yang sudah berlistrik. Meski begitu, perluasan listriknya sudah masuk dalam perencanaan.
“Perluasan ke sana, mudah-mudahan segera terealisasi juga. Kita upayakan segera, Manggarai lebih leading desa berlistrik-nya dibandingkan Matim dan Mabar,” katanya.
Kemudian untuk enam desa tersebut, lanjut dia, jaringan yang dioperasikan sepanjang 30,7 kilometer sirkuit (kms) jaringan tegangan menengah (JTM), 32,15 kms jaringan tegangan rendah (JTR), serta gardu 11×50 KVA dengan potensi pelanggan sebanyak 957.
Firman berharap dengan adanya listrik tersebut bisa memberikan manfaat untuk kemajuan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, terlebih Desa Satar Lenda yang merupakan desa destinasi wisata Wae Rebo.
“Listrik untuk rakyat, listrik untuk Indonesia, listrik untuk hidup yang lebih baik,” ujarnya.
Penjabat Kepala Desa Lenda Daniel Jenarung menyampaikan terima kasih kepada PLN karena sudah menghadirkan sekaligus meresmikan LISSA di wilayahnya.
Menurut dia, 75 tahun lamanya Desa Lenda belum menikmati penerangan listrik dari PLN. Selama ini lanjutnya, warga hanya mengandalkan lampu pelita untuk penerangan malam.
Namun sekarang baru listrik dari PLN masuk ke Desa Lenda, sebab itu ia menyampaikan terima kasih.
“Jadi, saya merasa bangga, merasa puas karena hari ini desa kami, secara khusus enam desa di Kecamatan Satarmese Barat ini telah terang,” ucap Daniel.
Ia berharap dengan adanya listrik dari PLN bisa menjadi penyemangat bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.
Sebelumnya dikabarkan, Rasio Elektrifikasi (RE) untuk semester 1 tahun 2020 di Kabupaten Manggarai mencapai 97,41 persen. RE tersebut merupakan campuran dari upaya PLN dan hasil swadaya masyarakat.
Firman mengatakan, persentase tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun 2018 lalu.
Tahun 2018 lalu, RE di kabupaten yang sedang dipimpin Bupati Deno Kamelus itu sebesar 52,22 persen. Persentase ini menunjukkan peningkatan sebesar 45,19 persen.
Menurut Firman, pada semester 1 tahun 2020 PLN sudah membangun jaringan listrik untuk 17 desa di Kabupaten Manggarai.
“Delapan (8) desa lainnya masih proses penyambungan listrik,” katanya kepada VoxNtt.com, Senin, 31 Agustus lalu.
Ia menambahkan, wilayah kerja PLN ULP Ruteng meliputi seluruh kecamatan di Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur, ditambah 3 kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat.
Tahun 2018 lalu, wilayah kerja PLN ULP Ruteng merupakan kabupaten dengan RE terendah se-Indonesia.
Sebab itu, sejak tahun 2019 lalu, PLN ULP Ruteng berpacu untuk menyambung listrik ke pelanggan sebanyak-banyaknya dengan cepat.
Menurut Firman, wabah Covid-19 yang melanda Indonesia pada awal tahun 2020 memberikan sentimen negatif di segala sektor dan wilayah, termasuk wilayah kerja PLN ULP Ruteng.
Namun hal itu tidak menyurutkan semangat para pejuang kelistrikan untuk melistriki seluruh negeri.
Penulis: Ardy Abba