Mbay, Vox NTT- Situasi mencekam tampak di Kelurahan Lape, Kabupaten Negekeo pada Sabtu, 26 Desember 2020.
Puluhan anggota Polisi dari Polres Nagekeo berpakaian lengkap kembali melakukan pengejaran dan penangkapan kepada sisa terduga pelaku penyerangan rumah Kapolres Nagekeo, pada 25 Desember 2020 malam.
Baca Juga: Malam Natal, Rumah Dinas Kapolres Nagekeo Diserang Puluhan Pemuda Asal Lape, Begini Ceritanya
Dalam penggerebekan itu, Polisi berhasil mengamankan 5 orang tambahan terduga pelaku. Beberapa di antaranya, secara sukarela menyerahkan diri.
Sedangkan sisanya masih belum berhasil diamankan karena tidak berada di tempat saat penggerebekan.
Mirip film laga, bermodalkan petunjuk dari sesama rekan para terduga pelaku yang telah ditangkap sebelumnya, Polisi mulai bergerak dari markas Kepolisian Resort Nagekeo sekitar pukul 22.30 Wita.
Mereka menuju ke kediaman para pemuda yang terlibat dalam aksi penyerangan rumah Kapolres Nagekeo.
Polisi menggunakan tiga unit kendaraan roda empat, belasan unit kendaraan roda dua dan diikuti puluhan anggota Polisi.
Salah satu mobil yang ikut dalam penggerebekan itu mengangkut beberapa terduga pelaku yang telah ditangkap sebelumnya sebagai petunjuk.
Tidak ayal, penghuni rumah yang menjadi target operasi penangkapan berteriak histeris karena dikepung puluhan Polisi berseragam lengkap.
Salah satunya Lasarus Lowa (54). Rumahnya menjadi sasaran penggerebekan Polisi karena anak lelaki semata wayangnya, YT (19) diketahui ikut bersama kelompok pemuda dalam penyerangan rumah Kapolres Nagekeo.
Menurut Lasarus, seluruh anggota keluarganya kaget ketika sejumlah Polisi mulai mengepung rumahnya.
Saat itu, YT yang menjadi target operasi Polisi tengah tidur lelap di kamar belakang rumahnya tanpa mengenakan baju.
Lasarus Lowa tidak terima bila proses penangkapan terhadap anaknya itu menyamai proses penangkapan terhadap para teroris.
Pasalnya, Polisi langsung membekap YT yang saat itu sedang tertidur lelap lalu kemudian memasukkannya ke dalam mobil Polisi.
Cara itu dinilainya tidak manusiawi mengingat YT dan seluruh anggota keluarganya tidak melakukan perlawanan saat penggerebekan.
“Saya punya anak sudah macam teroris yang merusak dan mengganggu keamanan negara. Kalau memang dia bersalah, ya silakan diproses hukum tanpa ada tekanan apapun dan kekerasan apapun,” katanya.
Sementara, KBO Reskrim Polres Nagekeo Ipda Jack Sanam mengatakan, penangkapan dan pengamanan seluruh terduga pelaku dilakukan Polisi untuk kepentingan penyelidikan. Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan dari terduga pelaku yang sebelumnya telah diamankan.
“Kalau mereka tidak terbukti ikut dalam penyerangan rumah Kapolres, kita pasti akan pulangkan mereka,” katanya.
Penulis: Patrick Romeo Djawa
Editor: Ardy Abba