Mbay, Vox NTT – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Nagekeo pada awal tahun 2021 menyebabkan longsoran pada 16 titik di Kecamatan Mauponggo dan Nangaroro.
Dua belas titik longsor terdapat pada jalan masuk menuju Desa Salalejo dan Salalejo Timur, Kecamatan Mauponggo. Empat titik lainnya terjadi di jalan masuk Desa Kotakeo I dan Kotakeo II, Kecamatan Nangaroro.
Untuk membersihkan material longsoran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagekeo hanya mengandalkan satu unit alat berat jenis loader yang dipinjam dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) setempat.
Longsoran di Kotakeo I dan Kotakeo II sudah dibersihkan. Saat ini, petugas melakukan pembersihan di Salalejo dan Salalejo Timur. Tingginya intensitas hujan menyebabkan terjadinya empat longsoran susulan di ruas jalan menuju dua desa tersebut.
BPBD mengaku kesulitan untuk mencegah longsoran susulan. Andaikan mereka dilengkapi alat berat berupa excavator, BPBD bisa membangun trap agar longsoran susulan bisa dicegah. Sayangnya, petugas hanya didukung satu unit loader.
“Karena masih ada longsor susulan, tanah di sana harus dibuat trap trap, dan itu harus pakai eksa (excavator),” kata Kepala Pelaksana BPBD Nagekeo Agustinus Pone, Kamis (04/02/2021).
Untuk diketahui, Desa Salalejo termasuk wilayah rawan bencana. Warga masih merasakan trauma sejak tiga korban tewas tertimbun longsor tahun 2018 lalu.
Sejarah bencana masa lalu dan kajian resiko bencana (KRB) yang dilakukan BPBD merekomendasikan agar wilayah tersebut mendapat perhatian serius dalam penanggulangan bencana tanah longsor.
“Pembangunan tembok penahanan tanah di sepanjang jalur perlintasan dari dan menuju Desa Salalejo mesti segera dilakukan meski dengan menelan anggaran yang tak sedikit,” kata Pone.
Ia menambahkan, berdasarkan peta mitigasi bencana, terdapat tiga jenis bencana yang menjadi perhatian serius BPBD Nagekeo, yakni bencana tanah longsor, banjir, dan kekeringan.
Bencana tanah longsor kerap terjadi di Kecamatan Nangaroro, Mauponggo dan Boawae. Sementara bencana banjir kerap terjadi di Kecamatan Wolowae, Aesesa dan sebagian Kecamatan Keotengah. Sedangkan bencana kekeringan terjadi hampir di seluruh wilayah Nagekeo.
Penulis: Patrick Romeo Djawa
Editor: Yohanes