Kupang, Vox NTT- Perusahaan Listrik Negara Provinsi Nusa Tenggara Timur (PLN NTT) terus berupaya memulihkan kelistrikan terdampak hujan disertai angin akibat badai siklon tropis Seroja yang melanda pada Minggu (04/04) hingga Senin (05/04/2021) dini hari.
Data yang diterima VoxNtt.com, Senin (05/04), hingga pukul 12.00 Wita, PLN telah berhasil memulihkan 159 gardu terdampak siklon tropis tersebut. Kemudian lebih dari 33 ribu pelanggan kini telah menikmati aliran listrik PLN kembali.
“Begitu badai meredah, petugas kami langsung turun ke lapangan untuk mengecek kondisi infrastruktur kelistrikan dan memperbaiki jaringan yang terdampak badai,” ucap General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT, Agustinus Jatmiko dalam rilis yang diterima VoxNtt.com, Senin siang.
Agustinus menjelaskan akibat badai siklon tropis Seroja, sebanyak 2.226 gardu yang tersebar di Kupang, Flores Bagian Barat, Flores Bagian Timur, dan Sumba padam total.
Kencangnya angin membuat banyak pohon tumbang, papan reklame roboh, tanah longsor, serta atap rumah beterbangan dan mengenai jaringan listrik. Akibatnya, aliran listrik terganggu.
Khusus sistem kelistrikan Timor, kata dia, saat ini belum bisa dilakukan pemulihan karena akses jalan terputus.
“Anginnya memang sangat kuat, beberapa kantor kami juga mengalami kerusakan. Namun kami pastikan petugas di lapangan terus bekerja untuk memulihkan jaringan agar masyarakat bisa menikmati listrik kembali,” katanya.
Dalam melakukan pemulihan, demikian Agustinus, PLN selalu mengutamakan keselamatan pelanggan.
PLN memastikan akan segera melakukan pemulihan aliran listrik ketika banjir telah surut atau kondisi jaringan telah dipastikan aman.
Sementara untuk daerah yang masih terdapat genangan banjir, demi keselamatan warga, PLN belum dapat menyalakan aliran listrik.
Ia mengatakan, berdasarkan siaran pers Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tanggal 5 April 2021 menyebutkan berdasarkan pantauan kondisi atmosfer terkini, terdapat siklon tropis Seroja di Perairan Kupang dengan kecepatan angin mencapai 45 knot.
Hal ini memberikan dampak terhadap peningkatan tinggi gelombang dan cuaca ekstrem di NTT dan sekitarnya beberapa hari ke depan.
“Melihat apa yang disampaikan BMKG tentu kami terus bersiaga dan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap kelistrikan di sekitar,” jelasnya.
Agustinus mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan ketika musim hujan dan terjadi banjir.
Apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter. Selanjutnya warga bisa menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba