Kupang, VoxNtt.com-Masih terlalu pagi, ketika Soleman Singhs menghubungi VoxNtt.com. Ia meminta kesediaan crew VoxNtt.com untuk menemui dirinya guna membahas persoalan yang tengah dihadapi anaknya dalam mengikuti seleksi calon mahasiswa akademi kepolisian (Akpol) di Polda NTT di Kupang, Senin (03/05/2021).
Di balik telepon, Soleman Singhs mengaku baru saja tiba dari Alor, datang mendampingi anaknya yang tidak lolos dalam seleksi online Akpol, pekan kemarin untuk menghadap panitia seleksi. Ia, merasa tidak puas proses seleksi itu, sehingga ingin mendapat penjelasan dari panitia seleksi di Polda NTT perihal ketidaklulusan anaknya.
Saat bertemu VoxNtt.com, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Alor itu baru pulang dari Mapolda NTT bersama anaknya, Arief Dermawan Singhs yang telah mengikuti seleksi 29 Maret 2021 di SMK 3 Kupang. Ia pun menceritakan alasan mengapa dirinya tidak puas dengan hasil seleksi Akpol yang diikuti Arief.
“Waktu tes itu, ada nilai tertera di layar. Awalnya, nilai anak saya, Arif, 28. Jauh di atas peserta lainnya. Lalu kemudian ada insiden mati listrik sekitar 15 menit. Setelah itu, ada jaringan eror lalu peserta diminta untuk log out dan login ulang. Nah, nilai Arif tertera 38 sedangkan peserta lain melampauinya,” cerita Soleman.
Menurutnya, karena tidak capai Nilai Standar Arief kemudian tidak lolos dan mengajukan keberatan kepada pihak panitia pelaksana yang berjanji akan memberikan penjelasan kemudian.
“Karena sampe sekarang juga belum mendapat penjelasan, maka kami akan ke Polda NTT untuk mendapatkan penjelasan. Biar kami juga puas,” jelasnya.
Mengejar janji panitia, Senin (03/05/2021) Pukul 09.30 Soleman dan anaknya Arif menuju Polda NTT untuk mendapatkan penjelasan.
“Kami dijelaskan oleh Ipda. Albert dan dihadiri tim lengkap, ada Katim Kom. Andri. Tadi, langsung Arief yang bertanya mengenai minta bukti hasil testnya. Lalu Pak Albert disaksikan tim, menjelaskan bahwa, Polda baru pertama kali menyelenggarakan tes dengan menggunakan aplikasi dan Polda tugasnya hanya menyiapkan tempat, alat sedangkan materi test oleh mabes dengan sistem aplikasi. Sehingga, bila ada kendala, maka harus dikoordinasikan dengan mabes,” cerita Soleman usai melakukan pertemuan di Polda NTT.
Menurutnya, hasil koordinasi dengan Mabes saat di Polda NTT diperlihatkan hasil peneliaian akhir dari lima kategori penilaian yakni kecerdasan, kecermatan, kepribadian, Arif unggul di kecerdasan dan kecermatan, dan kurang sekali di kepribadian.
“Bila salah satu dari kategori penilaian hasil akhirnya adalah kurang sekali, itu sangat mempengaruhi hasil secara keseluruhan. Lalu Arief bertanya, apakah mati lampu, sinyal buruk, kemudian sudah ada hasil sebelumnya dan akibat log out, kemudian loading ulang tidak mempengaruhi hasil nilai? Dijawab, pada saat nilai sementara itu ada, bisa saja karena rumus jawaban belum dikirim dalam aplikasi, makanya setelah selesai disuruh log out dan loading ulang. Saat sudah dikirim kunci jawaban, itulah hasil yang sebenarnya, di layar, yang merupakan hasil akhir,” ujar Soleman meniru penjelasan Panitia di Polda NTT.
Lalu, lanjut Soleman, Arif bertanya, kalau kunci jawaban belum dikasih, kenapa bisa ada nilai sementara.
“Panitia bilang tidak mungkin mengotak-atik nilai, akhirnya, Pak Albert menghubungi Mabes dengan video call dan bicara langsung. Saat bicara langsung, panitia menjamin tidak akan mengotak-atik nilai peserta karena pakai aplikasi. Lalu, Arief minta diberikan materi soal dan jawaban riil dari Arief untuk membuktikan tidak adanya eror, dan dijanjikan untuk diberikan,” jelasnya.
“Karena saat tes manual tahun kemaren, hasil tes beserta jawaban peserta diperlihatkan ke peserta, kali ini tidak. Dari itu tadi, tetap Arief minta diberikan, dan Mabes sanggupi untuk berikan lewat Pak Albert, nomor telepon telah diberikan dan mengisi buku keberatan serta menuliskan nama, alamat dan nomor tes,” sambung Soleman.
Menurutnya, penjelasan mengenai mekanisme dan aturan lain soal tata cara seleksi penting agar tidak salah duga.
Sesaat setelah bertemu Soleman, VoxNtt.com menghubungi Kabid Humas Polda NTT, Rishian Krisna Nudhiaswanto untuk mengelarifikasi soal tersebut. Rishian mengatakan, akan menghubungi setelah memgeceknya.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Boni J