Borong, Vox NTT- Para pegawai yang bekerja di wilayah Kecamatan Lamba Leda Utara (LAUT), Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), berbagi penghasilan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk 13 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di wilayah itu, Rabu (20/05/2021).
Untuk tahap I yang memberikan sumbangan adalah pegawai Kantor Kecamatan LAUT dan Pegawai Puskesmas Dampek, serta satu orang warga.
“Buah uluran tangan dalam bentuk uang dan beras. Kemudian, sumbangan dalam bentuk uang dipakai untuk belanja barang barang kebutuhan ODGJ sesuai hasil identifikasi kebutuhan ODGJ oleh tim pengelola ODGJ,” kata Plt. Camat LAUT, Agus Supratman, dalam rilis yang diterima VoxNtt.com, Kamis (20/05/2021) malam.
Agus merincikan, barang kebutuhan ODGJ yang dibelanjakan berupa, baju kaos, baju kemeja, celana, kain sarung, susu, sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi, Indomie, telur dan tikar.
Target atau sasaran ODGJ tahap I yang menerima sumbangan berada di tiga (3) desa, yaitu Desa Satar Padut, Satar Kampas dan Satar Punda, dengan jumlah 13 penderita. Rinciannya, Satar Padut 6 orang, Satar Kampas 5 orang dan Satar Punda 2 orang.
Agus mengatakan, total sumbangan dalam bentuk uang sebanyak Rp1.790.000, dengan jumlah pengeluaran sebanyak Rp1.405.000. Sementara sisa/saldo hingga kini sebanyak Rp385.000.
Dana sisa menurut dia, disimpan untuk kemudian ditambahkan dengan sumbangan pada tahap berikutnya, yang tentu saja menyasar kepada ODGJ lain.
Agus pun mengharapkan belas kasih dari berbagai pihak untuk ODGJ lainnya yang belum mendapat sentuhan pada tahap I.
“Bagi yang hendak memberikan uluran tangan melalui kegiatan pihak kecamatan dan puskesmas di Kecamatan LAUT silakan berhubungan langsung dengan pihak Kecamatan LAUT atau puskesmas di LAUT atau langsung berhubungan dengan ODGJ di LAUT atau di mana saja berada,” pinta Agus.
Ia menambahkan, saat ini, kondisi stok obat untuk ODGJ di Kecamatan LAUT sudah habis dan masih menunggu suplai tambahan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur.
Untuk diketahui, di Kecamatan Lamba Leda Utara, terdata 57 ODGJ yang tersebar di 9 desa. Ke-56 ODGJ dalam kondisi bebas pasung.
Sedangkan 1 ODGJ inisial YMK, di Kampung Wae Rambung, Desa Golo Munga Barat dipasung karena sering melakukan kekerasan serta menyerang warga lainnya menggunakan benda tajam dan benda atau barang di sekitarnya.
Pemerintah Kecamatan LAUT bersama pihak pengelola ODGJ pada puskesmas, kata dia, gencar melakukan kunjungan rumah penderita gangguan jiwa. Dalam kunjungan itu juga sekaligus memberikan bimbingan konseling kepada keluarga ODGJ.
Selain kegiatan bimbingan konseling pada keluarga, pihak Kecamatan LAUT dan pengelola ODGJ juga lakukan personal hygiene atau melakukan perawatan untuk memelihara kesehatan fisik dan psikis penderita gangguan jiwa.
Sebaran
Agus mengungkapkan data sebaran 57 ODGJ di Kecamatan LAUT. Itu antara lain, Desa Satar Padut sebanyak 14 orang. Desa Satar Kampas 9 orang. Desa Satar Punda 8 oran. Desa Satar Punda Barat 5 orang. Desa Nampar Tabang 4 orang. Desa Golo Munga Barat 4 orang. Desa Golo Mangung 10 orang. Desa Golo Wontong 1 orang. Dan, Desa Haju Wangi 2 orang.
“Ke-57 ODGJ itu masing masing berlatar belakang sebab musabab riwayat jadi ODGJ,” kata Agus.
Sejauh ini, kata dia, Pemerintah Kecamatan bersama pengelola ODGJ di setiap puskesmas terus berupaya melakukan pendekatan persuasif seadanya demi memuluskan rencana perawatan dan penyaluran obat-obatan khusus bagi ODGJ.
Sebab menurut Agus, sebagian besar ODGJ tidak mau dikunjungi dia tidak terima dikunjungi, apalagi diberi obat.
Pemerintah Kecamatan Lamba Leda Utara bersama seluruh desa juga akan terus melakukan pendataan ODGJ yang belum terdata. Hal itu agar mendapat perhatian dari berbagai pihak serta mendapat bantuan pengobatan.
Agus pun mengimbau seluruh masyarakat Lamba Leda Utara untuk bersikap ramah dengan ODGJ.
Ia juga meminta semua pemangku kebijakan lokal untuk bijak dalam bersikap. Kebijakan yang diambil sebisa mungkin berpihak pada ODGJ.
Penyumbang
Dalam rilisnya pula, Agus membeberkan nama-nama penyumbang untuk ODGJ di Kecamatan LAUT. Berikut rinciannya.
Anton Warus (Warga) beras 50 kilogram, Agus Supratman 100.000, Pius Pati Mado 100.000, Sales Hasman 100.000, Vitalis Oldin 100.000, Damianus Samar 100.000, Frans Gustin 100.000, Eufrasia Rambing 100.000, Daniel D. Pani 50.000, Roselina F. Ogot 50.000, Yohana D. Enek 50.000, Rahayu P. Veronika 50.000, Yovita Kurniawati 50.000, Vinsensius Lahur 50.000, Teresia S. Arim 50.000, Bernadeta N. Endang 100.000, Novisia Nona 50.000, Angela M.S.Mulyati 50.000, Fransiska H.Naur 50.000, Sri Rachmawaty 50.000, Bai 50.000, Aldetus S.Widyawan 20.000, Wilibrodus Emo 50.000, Ponsianus Tember 50.000, Yohanes P. Nalele 50.000, Odilia F. Sakke 20.000, Petronela Fifin 20.000, Agnes Esmeralda 20.000, Helena M.Janis 20.000, Ermelinda I. Sale 20.000, Elisabeth A. Nensi 20.000, Melania M. Hani 20.000, Susanti 30.000, Dewi Ratna 20.000, Adriana H. Marut 20.000, Nurwahyuningsih 20.000, Wihelmus Alvi 20.000, Veronika F. Jelita 20.000.
Uraian Belanja/Pengeluaran
Dari sumbangan yang diperoleh, pengelola dan Pemerintah Kecamatan LAUT kemudian membelanjakan kebutuhan ODGJ. Rinciannya, antara lain:
Baju 8 lembar x 40.000= Rp320.000.
kain sarung 5 lembar x 60.000 = Rp300.000, celana 2 lembar x 30.000 = Rp60.000, pakaian dalam perempuan 7 lembar x 10.000 = Rp70.000. Pakaian dalam laki-laki 4 lembar x 10.000 = Rp40.000. Tikar 1 lembar x 55.000 = Rp55.000. Susu dancow sushet 3 renteng x 35.000 = Rp105.000, sabun mandi 1 dos Rp 135.000, sikat gigi 13 buah Rp50.000, pasta gigi 13 buah x 5.000 = Rp65.000 dan Indomie 1 dos Rp100.000.
Kemudian, telur 1 papan Rp60.000, plastik ukuran besar untuk pembungkus bingkisan 1 pak Rp30.000, dan plastik biru ukuran kecil 1 pak Rp15.000.
Penulis: Ardy Abba