Borong, Vox NTT – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat melakukan kunjungan kerja ke Desa Colol, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur pada Sabtu (27/05/21) malam.
Dalam sambutannya, Laiskodat menyebut kunjungannya tidak hanya bertujuan untuk melihat kondisi masyarakat di wilayah itu. Lebih dari itu, ia harus meninggalkan ‘buah tangan’ dalam bentuk intervensi pembangunan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Saya ingin agar kehadiran seorang pemimpin itu tidak hanya datang dan melihat tetapi kita meninggalkan buah tangan kita,” ujarnya.
Adapun intervensi pemerintah untuk masyarakat Colol, lanjut Laiskodat, adalah pendampingan petani kopi dan mendorong adanya produk kopi dalam kemasan saset agar lebih mudah menembus pasar.
“Memang kopi kita ini mau bersaing di hotel-hotel. Tetapi kopi sasetnya kan tidak ada. Lalu kita akan menyiapkan agar seluruh kopi kita dalam bentuk saset,” tuturnya.
Setelah berhasil dikemas dalam bentuk saset, Laiskodat kemudian mengungkapkan bahwa sistem pemasarannya juga mesti dipikirkan oleh pemerintah. Untuk itu, ia mewajibkan semua hotel dan restoran di NTT, terutama Labuan Bajo untuk membeli kopi Colol. Ia bahkan berjanji akan menutup hotel dan restoran yang tidak menyediakan kopi Colol.
“Nanti kalau (kopi dalam kemasan saset) itu sudah ada, seluruh hotel di Labuan Bajo tidak ada kopi lain. Adanya kopi Colol. Kalau ada kopi lain hotelnya peringatan. Tidak mau dengar, kita tutup hotelnya,” ujarnya.
“Jadi, kopi Colol mendominasi seluruh kamar-kamar bintang lima, bintang empat, bintang tiga, dan seluruh restoran yang ada di Nusa Tenggara Timur khususnya di Labuan Bajo karena kita sedang mendorong Labuan Bajo menjadi kota super premium,” tambahnya.
Ia mengatakan, kopi Colol merupakan kopi super premium karena telah berhasil mendapatkan peringkat sebagai kopi terbaik. Karena itu, kopi Colol layak menjadi suguhan bagi wisatawan di hotel-hotel dan restoran di destinasi wisata super premium Labuan Bajo.
Selain itu, Laiskodat juga meminta bantuan Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOP LBF) untuk membiayai lima orang warga masyarakat desa Colol agar dibekali ilmu tentang cara memasak ikan dengan baik. Pernyataan itu dikemukakan VBL mengingat potensi yang ada di desa Colol bukan hanya terletak pada kopi melainkan juga ikan air tawar.
“Nanti kita kirim untuk belajar tentang bagaimana membuat ikan yang enak. Nanti tanggung jawab ibu Shana (Dirut BPOP LBF). Kita kirim lima orang nona-nona dan nyong-nyong yang ada di sini ke pulau Jawa untuk belajar tentang membuat ikan yang enak,” tutupnya.
Penulis: Igen Padur
Editor: Yohanes