Atambua, Vox NTT- Kesehatan adalah tema besar yang menjadi mimpi Bupati Belu dr. Agus Taolin dan Wakil Bupati Drs. Aloysius Haleserens dalam menakodai Kabupaten Belu ke depan.
Bicara soal kesehatan, tidak hanya sebatas pada layanan kesehatan gratis, namum aspek lain seperti sanitasi merupakan bagian penting yang perlu diberi atensi secara serius, sehingga mimpi untuk menciptakan masyarakat Belu yang sehat dapat terwujud.
Namun, tantangan untuk menciptakan masyarakat Belu yang sehat dalam periode kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Belu, dr. Agus Taolin dan Drs. Aloysius Haleserens tidaklah mudah dan semestinya menjadi tanggung jawab semua komponen termasuk masyarakat.
Untuk menciptakan masyarakat yang sehat, salah satu aspek penting yang perlu ditata atau diperbaiki adalah sanitasi termasuk di dalamnya fasilitas kamar mandi dan WC.
Berdasarkan data pada Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, masih terdapat sebanyak 24.482 Kepala Keluarga (KK) di daerah itu yang hingga Juni 2021 belum memiliki WC sehat.
Data yang diperoleh VoxNtt.com dari Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, Selasa (29/6/2021), dari total 46.583 KK, hanya 22.101 KK yang sudah memiliki WC sehat.
Jumlah ini tidak mencapai separuh dari jumlah KK seperti yang tertera dalam data Dinas Kesehatan Kabupaten Belu.
Sebelumnya, jumlah KK di Belu yang belum memiliki WC sehat mencapai 28 ribu lebih.
Namun angka ini berangsur kurang setelah pemerintah pusat melalui APBN mengintervensi kegiatan pengadaan akses terhadap WC sehat yang dibangun di sejumlah desa di daerah perbatasan sebanyak 2.164 unit.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Belu Theresia Saik yang ditemui di ruang kerjanya menyampaikan bahwa saat ini pihaknya mendapat dukungan dari salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam program membangun kesadaran masyarakat untuk tidak Buang Air Sembarangan atau Open Difection Free (ODF).
Namun demikian, terkait terbatasnya akses sarana WC sehat, Theresia tidak merinci program apa yang akan dilaksanakan Dinas Kesehatan agar masyarakat bisa memiliki WC sehat secara individu. Sebab untuk pembangunan fisik WC merupakan tanggung jawab Dinas PUPR.
Theresia mengaku pihaknya tengah berupaya untuk menekan angka masyarakat yang BAB sembarangan.
“Kita upayakan agar angka masyarakat yang tidak buang air sembarangan terus meningkat, sehingga masyarakat tidak BAB sembarangan,” jelas Theresia saat ditemui di ruang kerjanya Senin,(28/06/2021).
Tidak hanya soal WC sehat, salah satu persoalan serius yang saat ini sedang diupayakan Dinas Kesehatan bersama Lembaga Swasta adalah soal pengolahan limbar air bersih skala rumah tangga. Sebab faktor ini menjadi pemicu wabah Malaria di Kabupaten Belu.
Namun demikian, masyarakat belum sepenuhnya tahu dan sadar akan pentingnya pengelolaan limbah air bersih skala rumah tangga.
Bupati Belu dr. Agus Taolin yang dihubungi secara terpisah mengaku saat ini pemerintah tengah berupaya untuk menekan angka masyarakat yang belum memiliki WC sehat.
Bupati Agus berjnji akan menyelesaikan persoalan ini secara bertahap.
“Kita ada kegiatan jambanisasi dan air bersih secara bertahap. Pemerintah bersama masyarakat akan mengatasi itu,” pungkas Bupati Agus ketika dihubungi melalui pesan WhatsApp, Rabu (30/06/2021).
Penulis: Marcel Manek
Editor: Ardy Abba