Ruteng, Vox NTT- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Manggarai mengadakan kegiatan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) tahun 2021 di dua kelurahan yang ada di Kota Ruteng.
Dua kelurahan yang terpilih sebagai lokus program Kotaku tahun 2021 yakni adalah Kelurahan Wali dan Kelurahan Lawir.
Di Kelurahan Wali, kegiatan dilaksanakan pada Selasa (12/10/2021), yakni pembangunan jalan setapak di RT 01 dan 02 dengan melibatkan masyarakat setempat.
Sedangkan untuk Kelurahan Lawir kegiatan yang direncanakan adalah pembangunan saluran drainase dan rehab setapak.
Kegiatan itu dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di pemukiman kumuh perkotaan dan mencegah timbulnya perkumuhan baru, khususnya dalam rangka untuk mendukung terwujudnya pemukiman yang layak huni, produktif dan berkelanjutan.
Ketua Tim Fasilitator Kotaku Kabupaten Manggarai Densimus Nanus menjelaskan, pada tahun 2021 ini, Kotaku Kabupaten Manggarai mendapat dana kolaborasi dari Pemda Kabupaten Manggarai melalui Dinas Perumahan sebesar 60 juta.
“Dari 60 juta ini kita bagi untuk 2 kelurahan yaitu Kelurahan Wali dan kelurahan Lawir. Masing-masing 30 juta. Dari 30 juta itu, 5 jutanya untuk BOP BKN (Badan Keswadayaan Masyarakat) yang ada di Kelurahan Wali dan Kelurahan Lawir, sedangkan 25 jutanya untuk kegiatan fisik,” jelas Densimus kepada VoxNtt.com di sela-sela kegiatan peletakan batu pertama pembangunan rabat di Kelurahan Wali, Selasa pagi.
Pemilihan kegiatan tersebut menurut Densimus, dilakukan setelah sebelumnya melakukan pendataan dan ditemukan bahwa RT 01, 02 dan 03 di Kelurahan Wali mengalami tingkat kekumuhan tertinggi.
Selain itu juga diperkuat dengan SK Bupati Manggarai tahun 2020 bernomor HK/288/2020 tentang Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh di Kabupaten Manggarai yang di dalamnya juga terdapat Kelurahan Wali.
“Maka dari itu ketika ada dana kolaborasi dari Pemda kita arahkan untuk mengatasi masalah kumuh khususnya berkaitan dengan jalan di pemukiman. Sehingga sebelum kegiatan dimulai kita melakukan sosialisasi kepada masyarakat lalu setelah ditemukan persoalan kita membentuk KSM bernama kelompok Lao Paang,” jelas Densimus.
Dikatakan, kegiatan tersebut bersifat swakelola yakni memanfaatkan tenaga masyarakat untuk bekerja. Dengan demikian, uang tidak “terbang keluar” melainkan untuk masyarakat setempat yang berada di sekitar.
Sejauh ini, konsentrasi Kotaku Manggarai masih pada infrastruktur. Namun demikian, ke depan akan menggarap kegiatan lain di bidang ekonomi seperti pemberdayaan.
“Infrastruktur ini kita bangun dengan harapan masyarakat melakukan pemeliharaan. Kemudian ada kegiatan lain juga di bidang ekonomi. Tetapi saat ini kita masih fokus di bidang infrastruktur dulu. Karena penanganan di Kotaku ini ada tiga yakni ada untuk ekonomi, infrastruktur dan kegiatan sosialnya,” kata Densimus.
Ia berharap dengan dibangunnya infrastruktur jalan ini masyarakat mempunyai rasa memiliki dan bisa memanfaatkannya dengan baik.
“Sehingga ketika rasa memiliki itu ada proses perawatannya bisa dilakukan oleh masyarakat itu sendiri. Dengan begitu, masyarakat bisa keluar dari daerah kekumuhan ini,” tutupnya.
Terpisah, Lurah Wali Edwaldus Audihans Bolar mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Saya sebagai Lurah menerima kegiatan ini dengan baik karena program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat umum. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat karena masyarakat mendukung program ini,” ujarnya.
Ia mengharapkan agar kegiatan tersebut tidak hanya berhenti di pembangunan rabat l, tetapi berlanjut dan menyentuh aspek pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Bukan hanya rabat beton, saluran irigasi kemudian program-program lain. Berkaitan dengan kegiatan hari ini saya selaku Lurah Wali sudah menyampaikan kepada warga di sini untuk melakukan perawatan agar ke depannya ada asas kepercayaan dari kabupaten,” tutupnya.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Aristo Hadir menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan tahapan akhir pelaksanaan karena ada beberapa tahapan sebelumnya yang telah dilewati.
“Ada tahap survei awal, ada rembuk ditingkat Kelurahan untuk menentukan di mana lokasinya berdasarkan penilaian-penilaian yang didampingi oleh fasilitator Kotaku kemudian disepakati dan dipilih lokasinya di sini,” tutupnya.
Untuk diketahui, kegiatan peletakan batu pertama itu dihadiri oleh Kepala Seksi Perencanaan Teknis Bidang Kawasan Pemukiman, Benediktus Y. Helmon, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Aristo Hadir beserta Fasilitator Program Kotaku Kabupaten Manggarai, kelompok swadaya masyarakat serta perwakilan masyarakat penerima maanfaat langsung.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba