Ruteng, Vox NTT- Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif (SKPP) Tingkat Menengah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi ditutup pada Jumat sore (29/10/2021).
Kegiatan penutupan dimulai dengan persembahan lagu daerah Sumba Oli Gailuru Mareda oleh kontingen SKPP Tingkat Menengah asal kabupaten Sumba Tengah dan Sumba Barat.
Kemudian diikuti penyampaian pesan dan kesan oleh perwakilan peserta SKPP, Antonius Muardi asal Kabupaten Manggarai dan Ersi Rambu Podu asal Kabupaten Sumba Tengah.
“Kami berterima kasih atas kegiatan SKPP yang diselenggarakan oleh Bawaslu. Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam memperdalam ilmu tentang pemilu, demokrasi dan teknik pengawasan partisipatif,” ucap Muardi sebagai dalam rilis yang diterima VoxNtt.com.
Ia pun berharap agar seluruh peserta SKPP menengah dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan Bawaslu, KPU dan semua stakeholder dalam menyebarluaskan informasi terkait pengawasan partisipatif demi peningkatan kualitas demokrasi dalam konteks penyelenggaraan pemilu.
BACA JUGA: Asa di Balik Sekolah Kader Bawaslu
Sementara itu, dalam sambutannya Ketua Bawaslu NTT, Tomas Mauritius Djawa, SH menyampaikan apresiasi dan penghargaannya atas keaktifan dan keikutsertaan peserta SKPP menengah yang dinilainya sangat luar biasa.
Dikatakan Thomas, kegiatan ini adalah salah satu program prioritas nasional Bawaslu RI yang berkesinambungan sampai tahun 2024, dalam menjawabi tagline Bawaslu “bersama rakyat awasi pemilu, bersama Bawaslu tegakkan keadilan Pemilu”.
Ia juga mengharapkan alumni SKPP menengah tidak mati suri saat turun ke tengah masyarakat menjalankan agenda rencana tindak lanjut SKPP menengah.
“Kita menunggu jawaban adik-adik SKPP saat ada di tengah masyarakat. Ini tantangan berat bagi kader SKPP menengah dan Bawaslu untuk dapat bersinergi menjalankan agenda kerja pengawasan partisipatif. Jangan sampai RTL tidak dijalankan dan agenda kader SKPP mati suri,” harapnya.
Ia juga memaparkan pada pemilu 2018, komposisi pemilih milenial sebanyak 30% dari total jumlah pemilih.
Sebagai pemilih milenial diharapkan kader SKPP menengah bisa menjalankan rencana tindak lanjut yang bertujuan dalam meningkatakan pengawasan partisipatif masyarakat, bisa menjaga integritas diri, dan tidak terjebak dalam praktik-praktik pelanggaran pemilu yang bisa membawa dampak buruk bagi demokrasi.
Hal yang sama disampaikan Anggota Bawaslu NTT, Noldi Tadu Hungu, S.Pt. Noldi dalam pesannya menyampaikan alumni SKPP harus bisa menjalankan komitmen yg sudah dibangun dalam rencana tindak lanjut.
Selain itu, Anggota Bawaslu NTT lain Jemris Fointuna, S.Pi menegaskan kader SKPP menengah
harus bisa menyebarkan ilmunya kepada masyarakat, sehingga pemilu semakin baik dan berkualitas.
Acara penutupan diakhiri dengan penyerahan sertifikat dan pelepasan kartu tanda peserta, serta penyerahan buku secara simbolik oleh Komisioner Bawaslu NTT.
Untuk diketahui, saat ini salah satu fokus Bawaslu terkait pengawasan pemilu adalah tertuju pada pelibatan masyarakat untuk aktif ambil bagian menjadi pengawas pemilu partisipatif. Bawaslu memandang penting mendorong pelibatan masyarakat dalam pengawasan partisipatif.
Karena itu, Bawaslu berupaya melakukan pendidikan pengawasan pemilu kepada masyarakat dengan membentuk wadah pendidikan pengawasan pemilu yang berkesinambungan dalam program SKPP ini, sekaligus merupakan bentuk dukungan dan sinergi program pemerintah tentang pemberdayaan masyarakat dalam pemilu sesuai arahan BAPPENAS.
Kegiatan SKPP tingkat menengah yang berlangsung di Hotel Sahid T-More Kupang ini dimulai sejak 25 Oktober 2021 dan berakhir hingga tanggal 30 Oktober 2021. Kegiatan ini pun diselenggarakan dengan mengikuti standar protokol kesehatan yang ketat.
Penulis: Ardy Abba