Ruteng, Vox NTT- Kejaksaan Negeri (Kejari) Manggarai mengunjungi kampung adat Niang Todo yang terletak di Kecamatan Satarmese Utara, Minggu (18/12/2021).
Kedatangan rombongan Kejari Manggarai disambut hangat oleh segenap masyarakat yang menghuni tempat wisata Niang Todo. Saat sampai, mereka diwajibkan memakai kain khas Todo dengan dikalungi selendang.
Setelahnya, rombongan diarahkan menuju rumah Gendang atau yang lazim disebut Niang Todo. Rombongan berjalan menyusuri bebatuan yang tersusun rapi di tengah kampung.
Saat sampai di dalam Niang, rombongan mengikuti ritual adat Tuak Kapu, sebuah ritual adat Manggarai yang kerap digunakan untuk menyambut tamu yang datang berkunjung.
Rombongan mendapat kesempatan untuk mendengar kisah tentang Todo termasuk sejarah Gendang Loke Nggerang yang konon terbuat dari kulit manusia.
Tidak hanya sebatas kisah, gendang tersebut juga ditempatkan di tengah untuk diperlihatkan kepada rombongan kejaksaan yang datang. Satu per satu, rombongan melihat gendang tersebut. Ada yang mengabadikan itu dalam sebuah foto.
Rombongan juga berkesempatan menyerahkan sejumlah bantuan sembako kepada masyarakat di sana. Tidak hanya itu, rombongan juga mengunjungi tempat penjualan berbagai kerajinan tangan yang dihasilkan masyarakat. Mereka membeli sejumlah kain dan salelendang yang disediakan.
Kepada sejumlah wartawan, Kepala Kejaksaan (Kajari) Negeri Manggarai Bayu Sugiri menjelaskan, pihaknya telah mengambil peran untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata. Untuk itu, pihaknya sudah lama mengagendakan kunjungan tersebut.
“Ini salah satu yang saya sampaikan di forum-forum bahwa kejaksaan itu tidak hanya menjalankan proses penegakan hukum tetapi kejaksaan di masa sekarang ini harus sebagai sebuah lembaga yang harus peduli terhadap wisata, peduli terhadap tatanan peradaban adat istiadat, kearifan lokal. Mindset-nya supaya bisa mengenali budaya di mana kejaksaan itu berada,” jelasnya.
Bayu mengaku kunjungannya ke tempat tersebut untuk mendampingi ibu-ibu Adhyaksa Dharmakarini.
“Hari ini saya juga mendampingi ibu-ibu dari kejaksaan. Mereka juga memiliki program bagaimana berkontribusi terhadap pemberdayaan ekonomi kreatif seperti pengrajin kita ini. Kita beli supaya masyarakat mendapatkan pendapatan. Bisa belanja. Ini wujud bahwa kejaksaan peduli terhadap pariwisata dan adat istiadat,” tambah Bayu.
Ia meyakini bahwa melalui pendekatan pariwisata, masyarakat dan daerah Manggarai bisa mencapai kesejahteraan.
Untuk itu, Bayu mengharapkan peran pemerintah untuk keberlangsungan Todo dan tempat wisata lainnya di Manggarai.
“Luar biasa memang ya. Ternyata pusatnya sejarah Manggarai itu ada di sini. Saya berharap pemerintah daerah bisa membantu masyarakat di sini. Saya pikir melalui pendekatan pariwisata ini Manggarai semakin terbuka,” katanya.
Terpisah, Sekretaris Desa Todo Donatus No menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Kepala Kejaksaan Negeri Manggarai bersama rombongan. Donatus mengaku sangat bangga dengan kunjungan tersebut.
Ia menjelaskan, kehadiran Kepala Kejaksaan Negeri Manggarai di Rumah Adat Niang Todo berdampak pada usaha kecil dari kelompok perajin tenun di sana.
“Pa Jaksa dan rombongan tadi banyak membeli kain hasil tenun ibu-ibu di sini, tentu ini akan berdampak terhadap usaha mereka,” tutupnya.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba