Labuan Bajo, Vox NTT- Cakap, salah satu salah satu EdTech terbesar Indonesia, berkolaborasi dengan Asparnas (Asosiasi Pariwisata Nasional) dan Loccal Collection Hotel meluncurkan program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sektor pariwisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT, Rabu (09/03/2022).
Program tersebut merupakan program beasiswa pelatihan Bahasa Inggris yang menargetkan 5000 pelaku pariwisata.
Pelatihan tersebut akan dilaksanakan selama tiga bulan melalui platform Cakap serta didampingi para pengajar sertifikasi Cakap.
Peluncuran program ini dihadiri oleh Anggota Komisi IV DPR RI Julie Sutrisno Laiskodat, Bupati Mabar Edistasius Endi, Bupati Sikka, Kadis Pendidikan Provinsi NTT, dan Ketua Umum Asparnas.
Anggota Komisi IV DPR RI Julie Sutrisno Laiskodat pun menyampaikan terima kasih kepada Cakap, Asparnas, dan Loccal Collection yang telah memfasilitasi program ini.
Menurut dia, NTT memiliki Labuan Bajo sebagai pesona wisata dunia. Pengembangan sektor pariwisata di area ini tentunya diperlukan agar Labuan Bajo terus menjadi target destinasi bagi wisatawan dari berbagai negara.
“Termasuk dalam pengembangan SDM sektor pariwisata melalui pelatihan kemampuan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar internasional,” imbuh Julie.
Julie mengatakan, Pemerintah Indonesia menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas.
Ke depannya Labuan Bajo akan disiapkan untuk menjadi tuan rumah dari event-event internasional, seperti side event KTT G-20 dan ASEAN Summit 2023 nanti.
“Oleh karena itu, peran Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar menjadi sangat penting bagi pelaku pariwisata di Labuan Bajo. Hal ini juga berguna untuk meningkatkan daya tarik wisatawan mancanegara untuk mengunjungi Indonesia pasca Covid-19,” tegasnya.
Ketua Umum Asparnas Ngadiman mengaku senang dan menyambut baik Cakap sebagai mitra dari kerja sama tersebut.
Menurut dia, pemanfaatan teknologi dapat digunakan untuk memulihkan dan membangkitkan kembali sektor pariwisata Indonesia, terutama dalam meningkatkan kemampuan dari SDM sektor pariwisata di bidang bahasa asing.
Program tersebut menyasar Labuan Bajo agar masyarakatnya memperoleh akses pembelajaran teknologi yang berkualitas secara mudah.
Cakap sebagai EdTech, kata dia, merupakan mitra yang tepat dalam memberikan akses pembelajaran ini.
“Kami berharap Asparnas juga dapat menyasar daerah wisata Indonesia yang lain yang membutuhkan,” ungkap
Ngadiman.
Sementara itu, Chief of Business Cakap Jonathan Dharmasoeka mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, Cakap telah melakukan berbagai inisiatif pemberdayaan sektor pariwisata dalam meningkatkan kompetensi SDM Indonesia.
Sebelumnya kata dia, Cakap telah bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) dalam memberikan pelatihan Bahasa Inggris serta kemampuan hospitality.
Terlebih sebagai penggerak di sektor pendidikan, Cakap senantiasa berupaya untuk memperluas akses pembelajaran yang berkualitas ke daerah timur di Indonesia lewat berbagai inisiatif lain.
Sebagai platform pembelajaran online, memperluas akses pendidikan telah menjadi misi Cakap demi menciptakan pendidikan yang inklusif.
Merupakan sebuah kehormatan bagi Cakap untuk dapat bergabung dalam program ini dengan memberikan pelatihan kepada 5000 pelaku sektor pariwisata di Labuan Bajo.
Pihak Jonathan juga melihat urgensi kemampuan bahasa asing yang harus dimiliki oleh pelaku sektor pariwisata. Terutama mengingat tren pariwisata terbaru sejak pandemi berlangsung melalui kebijakan protokol kesehatan.
Sebab itu, penting untuk pelaku pariwisata membangun komunikasi yang baik dengan wisatawan mancanegara melalui bahasa pengantar internasional.
Jonathan berharap upaya Cakap untuk memberikan akses pendidikan yang berkualitas dapat terus menjangkau
ke area-area lain yang ada di Indonesia.
“Dan kami berharap pihak pemerintah terus mendukung usaha kami. Selaras dengan visi Cakap yakni untuk meningkatkan derajat hidup khalayak melalui pendidikan,” katanya.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba