Kupang, Vox NTT-Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Kupang, menggelar aksi donor darah di Kantor PMI Kupang, Sabtu (19/03/2022) siang.
Kegiatan donor darah tersebut dilakukan sejak pagi hari hingga siang.
Ketua DPD PPNI Kota Kupang Nikolaus N. Kewuan mengatakan, kegiatan donor darah itu dilakukan untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) PPNI yang ke-48.
“Kita di tahun 2022 mengusung tema secara nasional yakni ‘Perawat Bersama Rakyat Menuju Bangsa Sehat Bebas dari Covid-19’. Berangkat dari tema ini berarti perawat sebagai benteng terakhir dalam pandemi Covid-19,” jelasnya.
Giat donor darah, menurut Nikolaus, adalah upaya perawat membantu sesama.
“Kami berusaha memberi apa yang ada dalam diri kami untuk banyak orang. Salah satunya donor darah,” ujarnya.
Alasan lain, demikian Nikolaus, para perawat yang tersebar di Kota Kupang, mengetahui akan banyaknya kebutuhan darah.
“Kami tersebar di sebanyak 12 RS dan 12 Puskesmas di Kota Kupang jadi tahu betul kebutuhan darah,” jelasnya.
“Setiap HUT kami di Kota Kupang mulainya di Tanggal 17. Hari ini kami donor darah dan akhir maret kami akan webinar,” sambung dia menjelaskan kegiatan lainnya.
Mengenai jumlah darah yang terkumpul, kata dia, akan dimaksimalkan menjadi 100 kantong.
“Saya berharap minimal 100 kantong darah. Posisi teman-teman yang biasa donor darah hari ini ada yang waktunya belum pas tiga bulan ada yang sementara isolasi mandiri. Kami target 100 kantong,” tegasnya.
Tetap Konsentrasi soal Intensif
Mengenai intensif tenaga kesehatan yakni perawat di Kota Kupang, Nikolaus mengatakan masih menjadi konsentrasinya.
“Soal kesejahteraan masih menjadi refren kami. Terus berjuang secara hirarki. Kami DPD Kota Kupang tidak bisa berjuang sendiri. Kami bergandengan tangan seluruh Indonesia. Bicara kesejahteraan kita kunci dari regulasi.
Nikolaus menyatakan, pihaknya akan berusaha menghasilkan regulasi yang mengikat secara nasional, minimal keputusan menteri.
“Kita akan terus berjuang menyampaikan aspirasi,” tutup dia.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba