Oleh: Yohanes Mau
Alumnus Stipar Atma Reksa Ende, Flores, NTT.
Tinggal di Zimbabwe, Afrika.
Kunjungan Jokowi di Ende-Flores, NTT dalam rangka menghadiri peringatan hari lahir pancasila yang terjadi pada 01 Juni 2022 di lapangan PERSE Ende adalah momen penuh bahagia.
Pemerintah Ende bersama seluruh masyarakat begitu antusias menyiapkan segala sesuatu untuk melakukan penjemputan di Bandara Aerobuesman Ende dan sepanjang jalan persimpangan lima hingga lapangan PERSE Ende.
Teriakan histeris, menangis terharu, rasa bahagia yang begitu meluap terlihat dari wajah ribuan orang-orang kecil.
Barisan polisi dan pihak keamanan pun tak bisa menahan luapan rasa bahagia masyarakat Ende.
Jokowi bicara dan menyapa rakyat kecil dengan bahasa rakyat.
Jokowi figur presiden ideal itu berjalan sambil memberi salam kepada masyarakat Ende.
Senyum dan tertawa bahagia yang terpancar dari raut wajah adalah ungkapan rasa cintanya kepada masyarakat Ende.
Rasa rindu terdalam dari pemerintah Ende dan masyarakat terjawab setelah penantian panjang sedari masa Sukarno Presiden pertama Indonesia.
Hari itu tanggal 31 Mei 2022 hingga 2 Juni 2022 Jokowi berada di bumi Ende Sare. Jokowi mengalami dan merasakan sejuk sare yang mengalir secara murni dari lubuk hati terdalam masyarakat Ende.
Air mata bahagia mengalir basahi pipi sejukkan hati yang gunda bertahun-tahun menanti pemimpin terbaik bisa datang dan merasakan langsung situasi real hidup masyarakat kecil di Ende.
Ende adalah wilayah yang letaknya sangat strategis. Ende merupakan sentral dari pulau Flores.
Ende adalah kota kecil yang selalu memancarkan aura kecantikan kepada dunia dengan balutan pantai yang indah dan gunung meja menjadi khas dari semua keindahan panorama alam yang mengitarinya.
Ende kota kecil ini menjadi tempat bersejarah. Di sinilah lima butir pancasila itu diretas oleh Soekarno.
Kala itu dia adalah tahanan kolonial Belanda yang dibuang dan diasingkan di kota kecil ini. Namun bagi dia pembuangan itu bukanlah saat dia benar-benar terbuang tetapi saat pengasingan adalah saat sunyi untuk melihat jauh ke depan tentang masa depan Indonesia yang pancasilais seperti sekarang ini.
Andaikan tanpa adanya pengasingan di Ende ini akan seperti apakah nuansa wajah Indonesia terkini? Mungkin saja Indonesia ini adalah negara muslim.
Ende adalah kota kecil yang diapit oleh gunung meja dan gunung ia, dan lembahnya adalah lautan yang indah dan memesona.
Alam indah Ende ini sangat mendukung Soekarno dalam merenung tentang Indonesia dan masa depan hidup masyarakatnya yang harmonis.
Ende memang tak dikenal di seluruh Indonesia namun Indonesia masih bisa berdiri kokoh seperti sekarang ini karena Ende.
Ende menjadi lahan subur tempat tumbuh dan berseminya butir-butir pancasila.
Pancasila dari Ende untuk Indonesia. Seluruh warga Indonesia patut bersyukur karena indahnya alam indah ini.
Tuhan menciptakan alam indah dan menjadikannya sebagai sarana yang menginspirasi dan menghidupkan. Dari Ende yang kecil ini menjadikan Indonesia hingga besar terkini.
Jika anda tahu Ende maka anda tahu mengapa Indonesia bisa kokoh berdiri seperti sekarang ini.
Kalau anda tidak tahu Ende secara baik maka anda tidak tahu dari mana tempat lahirnya pancasila sebagai fondasi NKRI.
Ende kota sare ini sekali-kali bukanlah yang terkecil. Ende secara topografi terlihat kecil dan mungil namun gaung namanya membahana ke seluruh Indonesia dan dunia.
Berbicara tentang Ende di sana ada danau kelimutu tiga warna yang paling unik dari seluruh danau yang ada di dunia.
Di sana pula ada gunung meja yang indah tiada duanya. Bentuk gunung yang berbentuk meja dan memiliki cerita mitosnya. Jika hati anda resah dan gelisah, datanglah di Ende kota pancasila.
Peluk tubuh mungil kota Ende dan rasakanlah kehangatannya maka anda akan mengalami bahagia.
Jokowi presiden ideal masyarakat Ende dan Indonesia saja merasa betah tidur nyaman di kota mungil ini selama dua malam.
Jokowi mengalami dan merasakan bagaimana Soekarno bisa merasa nyaman berada di sini selama 4 tahun. Mungkin ini juga yang mendorongnya untuk tidur dua malam di Ende.
Mungkin Jokowi ingin merasakan sunyi-sunyi malam yang pernah dirasa dan dialami oleh Sukarno kala itu. Ende adalah tempat yang indah dan penuh inspirasi.
Pada malam 31 Mei 2022, Jokowi melakukan blusukan di rumah warga sekitar. Warga bahagia, gembira dan menangis terharu.
Tetes air mata haru masyarakat yang dikunjungi itu adalah ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Jokowi.
Blusukan itu adalah cara lain Jokowi ingin merasakan nuansa Sukarno dulu ketika berkunjung di tetangga-tetangga sekitar rumah pengasingan dan para pastor di Biara SVD St. Yoseph Ende.
Di sanalah ia bercerita tentang kisah hidup dan diskusi tentang hidup masa depan Indonesia yang harmonis.
Blusukan Jokowi adalah kekhasannya sebagai pemimpin yang merakyat. Merakyat karena ia sungguh sadar dirinya menjadi Presiden oleh karena restu orang-orang kecil yang memberi amanah kepadanya.
Jadi blusukan juga adalah ungkapan terima kasih kepada orang-orang kecil yang dijumpainya di setiap momen istimewa seperti ini.
Jejak kaki Jokowi yang masih tersisa di Ende akan abadi terkenang hingga generasi ke generasi. Dunia tahu bahwa Jokowi adalah presiden berprestasi yang memimpin Indonesia di dalam masa jabatan dua periode.
Hadirnya sebagai sejuk berkat bagi seluruh warga Indonesia. Ia membangun Indonesia dengan cinta yang besar. Ia dikenal dengan mottonya membangun Indonesia dari pinggiran.
Membangun Indonesia dari wilayah-wilayah terpencil Indonesia yang selama ini luput dari mata dan hati para presiden sebelumnya.
Cara pengabdian dan pelayanan Jokowi ini diberi apreasiasi oleh warga Indonesia. Indonesia sungguh bangga memiliki figur pemimpin brilliant seperti Jokowi.
Nama Jokowi dan jejak kakinya ini akan menjadi cerita indah yang turun-terumun dari generasi ke generasi akan basah dikisahkan. Karena Jokowi adalah presiden kebanggaan masyarakat Ende, NTT dan Indonesia.
Kini Jokowi telah kembali ke istana Presiden dan menjalankan tugas official sebagaimana mestinya.
Ende nampak sunyi lagi. Ende tidak ramai lagi seperti kemarin.
Bahagia yang meluap di hati masyarakat pun secara perlahan sirna bersama hari.
Namun tentang Ende dan segala kenangannya pasti akan tertulis indah di buku hidupnya dan buku hidup Indonesia.
Lebih dari itu tertulis rapi di dalam buku hidup masyarakat kecil di Ende. Pancasila dari Ende untuk Indonesia.
Matahari terbenam tinggalkan hangat di tubuh mungil. Kekasih hati pergi tinggalkan kenangan di dalam lembaran hidup. Dan Jokowi pergi tinggalkan jejak dan nama di hati masyarakat Ende.
Gumtree, Zimbabwe, Afrika, 03 Juni 2022.