Nagekeo, Vox NTT- Lembaga Inovasi bersama Pemda Kabupaten Nagekeo menyelenggarakan Lokakarya Strategi Keberlanjutan Program Inovasi bertempat di Aula Hotel Sinar Kasih Mbay, Jumat-Sabtu, 19-20 Agustus 2020.
Lokakarya yang dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nagekeo Venantius Minggu tersebut dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan di Kabupaten Nagekeo.
Mereka ialah, Kepala Seksi Fungsional Perencana Bapelitbangda Subkoordinator Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Kepala Bidang Anggaran, Badan Keuangan, para guru, pengawas dan Fasilitator Daerah.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nagekeo, Venantius Minggu saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan, mutu pendidikan di Kabupaten Nagekeo meningkat secara signifikan sejak mendapatkan dampingan Program Inovasi pada tahun 2020.
“Dengan fasilitasi Inovasi, program Pemda Nagekeo untuk meningkatkan mutu pendidikan berhasil dengan sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan penguasaan literasi dan numerasi serta peningkatan indeks pendidikan karakter pada siswa kelas awal. Selain itu, kompetensi guru dan kepala sekolah juga meningkat secara signifikan,” katanya.
Venan menjelaskan, rapor pendidikan di Kabupaten Nagekeo yang mencakup capaian hasil belajar siswa, kualitas proses pembelajaran peserta didik dan iklim satuan pendidikan menunjukkan grafik menanjak setiap tahun.
Meskipun masih terdapat beberapa tantangan antara lain hasil pemantauan dan evaluasi yang perlu ditindaklanjuti secara baik serta penguasaan Teknologi Informasi (TI) pendidik dan tenaga kependidikanan yang perlu ditingkatkan, Venan menegaskan bahwa semua praktik baik yang diraih oleh bidang pendidikan Kabupaten Nagekeo perlu dilanjutkan.
“Karena itu, meskipun dampingan Program Inovasi akan berakhir pada 2023 mendatang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nagekeo berkomitmen untuk terus mempertahankan hal-hal baik yang selama ini diperoleh dari dampingan Program Inovasi,” ungkapnya.
Lokakarya Strategi Keberlanjutan Program Inovasi digelar dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, terutama penentu kebijakan.
“Harapan agar dapat mengumpulkan semua pikiran baik dari peserta termasuk dari Balai Penjaminan Mutu Pendidikan dan Balai Guru Penggerak Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sementara itu Bapelitbangda dan Badan Keuangan Daerah, kiranya dapat memahami upaya pembangunan pendidikan di Kabupaten Nagekeo dan usaha sistematis yang telah dilalui sehingga terbentuk sinergi untuk mewujudkan harapan baik tersebut dalam bentuk penganggaran yang berpihak pada bidang pendidikan,” ujarnya.
Lokakarya ini juga menghadirkan Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) NTT, Ponto Yelipele dan Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) NTT, Wirman Kasmayadi.
Pada kesempatan tersebut, Ponto Yelipele menyatakan, mutu pendidikan ditentukan oleh banyak hal.
Selain guru yang berkualitas, juga harus ada dukungan anggaran dari Pemda untuk berbagai kepentingan pendidikan.
Sementara itu, Wirman Kasmayadi merekomendasikan agar distribusi guru dilakukan secara merata di setiap sekolah.
Pihaknya akan mendukung Pemda Kabupaten Nagekeo melalui Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak.
Program Inovasi akan berakhir pada Desember 2023 sehingga konsolidasi dengan pemerintah daerah penting untuk merumuskan formula keberlanjutan program ini.
Menurut Mus Mualim, Spesialis Sistem dan Kebijakan Inovasi NTT yang turut hadir dalam lokakarya, kegiatan ini bertujuan untuk merancang program strategis yang berkaitan dengan peningkatan mutu hasil belajar peserta didik melalui program peningkatan kapasitas guru berbasis KKG, guru penggerak dan sebagainya.
“Program strategis tersebut kemudian akan diterjemahkan dalam anggaran daerah yang pro pendidikan,” jelasnya.
Mus berharap saat dampingan Inovasi berakhir, Pemda Kabupaten Nagekeo dapat merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program/kegiatan yang bermuara pada peningkatan mutu hasil belajar siswa melalui peningkatan kapasitas tenaga pendidik.
“Jika sebelumnya Inovasi mengintervensi hingga pada pendanaan, setelah pendampingan berakhir, harapan kami agar segala upaya peningkatan mutu hasil pendidikan tersebut dilakukan secara mandiri oleh Pemda. Karena itu, kegiatan ini akan mengusulkan rencana aksi dan rencana anggaran yang harapannya akan diakomodasi dalam anggaran Pemerintah Daerah,” jelasnya.
Merespons harapan tersebut, Kepala Seksi Fungsional Perencana Bapelitbangda Subkoordinator Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Laurentius Yustinus Bi Tua menyebutkan, Inovasi selama ini berperan sangat besar dalam membantu Pemerintah Kabupaten Nagekeo mewujudkan peningkatan mutu hasil pendidikan.
“Pemerintah mengapresiasi keterlibatan dan fasilitasi yang selama ini dilakukan oleh Inovasi. Kelak saat dampingan Inovasi berakhir, Pemda Nagekeo berkomitmen untuk terus mendukung program-programnya dengan dukungan pendanaan dari APBD Kabupaten Nagekeo,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Bidang Anggaran pada Badan Keuangan Daerah Kabupaten Nagekeo, Yuliana Tolo.
Menurutnya, Pemda Nagekeo berkomitmen untuk mendukung setiap program yang bermuara pada peningkatan mutu hasil pendidikan.
Hal ini salah satunya dibuktikan dengan kebijakan anggaran Pemerintah Kabupaten Nagekeo yang sejak tahun 2015 selalu mematuhi kewajiban pendidikan dengan mengalokasikan lebih dari 20% APBD setiap tahunnya untuk bidang pendidikan.
Penulis: Ronis Natom