Mbay, Vox NTT- Anggota DPRD NTT, Patris Lali Wolo telah menyalurkan 70.000 butir telur ayam dan 22.000 bibit sayur (hortikultura) ke warga kurang mampu di Kabupaten Ngada dan Nagekeo sepanjang tahun 2022.
Penyaluran bantuan itu lebih fokus pada keluarga yang anaknya berpembawaan gizi buruk (stunting).
Penyaluran bantuan dari Patris Lali Wolo bersama Tim Partai (DPC-PAC-Ranting PDI Perjuangan Nagekeo) dan Tim Keluarga ditujukan kepada sejumlah anak berpembawaan gizi buruk (stunting) secara khusus di 10 desa dan 1 Kelurahan Dampingan, dari total 21 Desa/kelurahan di wilayah kecamatan Mauponggo.
“Praksis, rangkaian dampingan bagi anak-anak stunting dari keluarga kurang mampu di Kecamatan Mauponggo, sudah diurai satu demi satu selama 8 bulan, terhitung semenjak Maret hingga Oktober 2022,” jelas Patris, kepada wartawan Selasa (25/10/2022).
Dari dampingan berkala, dengan pola distribusi stimulan (rangsangan), baik stimulan bantuan telur dan bibit hortikultura, juga sosialisasi dan tindakan persiapan lahan pekarangan Tri Fungsi, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, panen dan paska panen, telah mampu meminimalisir dan mengurangi angka stunting.
“Ini capaian signifikan dan bukan dialektika semata,” ucap Patris.
Sebagai buktinya, kata politisi PDIP itu, sebanyak 12.600 butir telur ayam sudah disalurkan kepada 178 anak stunting, yang tersebar di 10 desa plus 1 kelurahan di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo.
“Pemberian stimulan 12.600 butir telur ayam yang dibagikan kepada 178 anak stunting, di 10 desa plus 1 keluruhan tersebut, dilakukan Tim DPC Nagekeo dan tim keluarga selama 6 hari dari tanggal 10 sampai tanggal 15 Oktober 2022,” katanya.
Sebanyak 12.600 butir telur ayam yang telah disalurkan, lanjut Penginisiasi Program Pemanfaatan Pekarangan Tri Fungsi (PRO PATRIS) tersebut, setiap anak penderita gizi buruk (stunting), dijatah sebanyak 60 butir telur ayam.
“Tak lupa bantuan serupa (telur ayam, red), kita bagikan juga kepada para bidan desa, kader posyandu, yang masing-masingnya mendapatkan 30 butir telur ayam. Kita juga menyempatkan sedikit perhatian berupa bantuan telur ayam kepada sejumlah biara susteran serta biara kongregasi imam,” jelas Patris.
Dengan didampingi langsung Marselinus F. Ajo Bupu, Petrus Dua dan Anselmus Waja (Ketua, Sekretaris dan Bendahara DPC PDI Perjuangan kabupaten Nagekeo), juga Kornelis Jewata, salah satu Wakil Ketua, seluruh rangkaian kegiatan penyaluran bantuan bagi anak-anak stunting di 10 desa plus 1 kelurahan, di Kecamatan Mauponggo dapat berjalan sesuai rencana.
“Target pemdampingan tahap III di kecamatan Mauponggo bisa dipastikan sudah sesuai rancangan pengentasan stunting. Dan oleh karena itu pada bulan November 2022 ini, kita akan pastikan dampingan lagi kepada anak stunting khusus di 16 desa yang tersebar di Keo Tengah Nagekeo, di mana sesuai data per Agustus 2022, Tim Kerja kita justru peroleh total anak stunting di kecamatan ini sebanyak 158 orang anak,” ungkap Patris.
Diketahui, konsistensi Patris Lali Wolo dan Tim Kerja, memerangi kasus gizi buruk (stunting), dengan pola bantuan stimulan berupa telur ayam, bibit hortikultura juga inisiasi Program Pemanfaatan Pekarangan Tri Fungsi (PRO PATRIS), yang telah meremaja di Sikka, Ende, Nagekeo dan Ngada, mendapat apresisasi posistif warga juga seluruh Tomas dan Toga (Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama, red).
“Ajakan kepada kaum Ibu (orang tua dari anak stunting) dan semua elemen masyarakat untuk menanam cadangan pangan, termasuk tanaman pangan pendamping beras ( Keladi, Pisang Jagung, shorgum, sukun, singkong) pada setiap areal pekarangan warga, dalam mewujudkan Program PEKARANGAN TRI FUNGSI ( PRO PATRIS) adalah bukti bahwa Patris Lali Wolo memiliki jiwa Kepemimpinan dengan kualitas ansich yakni menghimpun, mengkoordinasi dan menggerakan,” puji sejumlah Biarawan dan Kepala Desa.
Bukti lain yang ditunjukan penerus sikap, pandangan dan perjuangan Bung Karno tersebut yakni keterlibatan Patris Lali Wolo dalam membimbing dan mengarahkan warga tentang bagaimana mengentaskan persoalan hidupnya, mengapa harus bertindak, dengan cara apa, di mana dan kapan dilakukan.
“Sejauh yang kami ikuti, alami dan rasakan, pengembangan hortikultura dengan pupuk kotoran ayam sehat, aman dan murah, yang terintegrasi dengan unggas ternak rumah tangga dalam menjawab ketersediaan kelengkapan gizi, ekonomi dan demi mencapai ketahanan pangan keluarga, dibuktikan Patris Lali Wolo saat berada di lapangan. Baju Keki yang menjadi kebanggan DPRD NTT-nya di lepas, lalu dengan pakaian ala Petani, Sang Pengemban amanat rakyat tersebut masuk ladang dan area pekarangan warga sembari memberi contoh bertani secara efektif dan efesien,” terang Kepala Desa Selalejo, Yohanes F Senda.
Sementara itu Pastor Paroki Dhoki RD. Tadeus Depa, Pr menyampaikan rasa syukur karena Tuhan telah menggerakan hati seorang Patris yang terus saja berbagi bersama anak stunting, para suster dan para pastor.
“Ini wujud nyata dari firman Tuhan untuk kita saling mengasihi dan berbagi. Kami bahagia karena Pa Patris mau berbagi dari kekuranganya. Dan kami juga akan senantiasa bersama Pa Patris,” tandas RD. Tadeus Depa, Pr.
Data dan informasi media ini, 10 desa dan 1 kelurahan di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, yang telah selesai masa dampingan Tahap III, Patris Lali Wolo, Tim Kerja DPC PDI Perjuangan dan Tim Keluarga meliputi: Desa Selalejo, Selalejo Timur, Woewolo, Wololelu, Ua, Keliwatulewa, Wolotelu, Kelurahan Wolokisa, Maukeli, Aewoe, dan Bela. (VoN)