Labuan Bajo, Vox NTT- Fokus Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) untuk memperkuat pengembangan Desa Wisata di Kawasan Flores, Alor, Lembata, dan Bima (Floratama) terus dilakukan.
Selain melakukan berbagai bentuk kegiatan pelatihan, pendampingan, serta membuka akses pasar, juga dilakukan forum-forum diskusi melalui berbagai Webinar Desa Wisata Floratama.
Salah satunya adalah Webinar Desa Wisata Floratama Season 9 yang diselenggarakan pada akhir pekan ke-4 di bulan Mei 2023.
Mengusung tema “Perkuat Produk Desa Wisata melalui Pengembangan Desa Wisata Tematik”, Webinar Desa BPOLBF ini secara rutin telah diselenggarakan sejak tahun 2021 dengan mengusung berbagai topik dan tema berbeda.
Webinar ini juga bagian dari forum komunikasi 30 desa wisata tematik Floratama yang menjadi rangkaian pola perjalanan desa wisata di bawah koordinasi BPOLBF.
“Tahun ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki target untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 7.4 juta dan untuk wisatawan nusantara sebanyak 1.4 miliar. Dengan target ini kita bisa menarik sebagian wisatawan tersebut ke Flores,” ungkap Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina dalam rilis yang diterima VoxNtt.com, Rabu (31/05/2023).
Menurut Shana, ke depannya wisata tematik akan semakin berkembang dan tersegmentasi.
Dengan segmen pasar berbeda dibutuhkan strategi pengembangan produk desa wisata agar dapat saling mengisi dan melengkapi satu sama lain, salah satunya adalah dengan mengintegrasikan paket wisata melalui travel pattern Desa Wisata.
“Kami berharap dengan topik berbeda dari setiap season webinar desa wisata Floratama yang dapat makin meningkatkan wawasan dan pengetahuan para pengelola desa wisata, sehingga dapat memahami potensi produk wisata desanya masing-masing dan menemukan solusi untuk memperkuat kekhasan produk pariwisata dan ekonomi kreatif desanya,” tutur Shana.
Pada tahun 2023, arah kebijakan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif berorientasi pada pembangunan industri pariwisata berkualitas, berkelanjutan, dan berbasis digital salah satunya yakni pengembangan desa wisata, sehingga hal ini menjadi salah satu fokus utama pengembangan yang dilaksanakan oleh BPOLBF.
Webinar Desa Wisata Season 9 hadir dua narasumber yaitu Dr. Maria Bernadetha Ringa, SE.MM selaku Lektor Kepala Politeknik Negeri Kupang dan Reza Permadi S.T., M.Par yang merupakan Dosen Universitas Bina Nusantara dan sekaligus merupakan Co – Founder Atourin. Kedua narasumber masing-masing memaparkan tema yaitu “Konsep Pengembangan Desa Tematik Wilayah Labuan Bajo Flores” dan “Penguatan Ekonomi melalui tematik produk wisata / Strategi Promosi Produk Pariwisata Tematik”.
”Konsep desa wisata tematik merupakan pengembangan selanjutnya dari desa wisata, dengan memperhatikan potensi unggulan berupa keunikan dan potensi yang dimiliki desa yang ditawarkan kepada wisatawan yang berbeda dengan desa wisata lainnya,” jelas Maria.
Maria menegaskan perlunya komitmen bersama untuk mengembangkan desa wisata tematik dengan mengidentifikasi potensi, menganalisa permasalahan, dan menyiapkan solusi dari dampak pengembangan desa.
Selain itu menurut Maria, desa wisata juga perlu memilki regulasi, kolaborasi antar desa dan meningkatkan kapasitas SDM unggul, serta secara rutin melakukan promosi agar semakin banyak menarik wisatawan untuk berkunjung.
Direktur Destinasi Pariwisata BPOLBF, Konstant Mardinandus Nandus saat Webinar menegaskan, fokus pemerintah pusat terhadap pengembangan Desa Wisata beberapa tahun terakhir ini menjadi momentum tepat bagi desa untuk bisa meningkatkan perekonomiannya.
“Pariwisata saat ini menjadi pintu masuk masyarakat untuk bisa membangun dari desa. Proses pengembangan dan pembangunan desa wisata menghasilkan pemberdayaan masyarakat dan memberi manfaat ekonomi dan sosial budaya untuk seluruh masyarakat di desa. Maka mari kita membangun negeri ini dari desa, menjadi bagian dari ekosistem yang memberikan kontribusi positif terhadap proses membangun negeri,” tegas Konstant.
Roni Sumarno, Ketua Pokdarwis Destinasi Wisata Bukit Porong, Desa Coal secara rutin hadir dalam Webinar Pengembangan Desa Wisata Floratama mengungkapkan, pihaknya saat ini sedang mengembangkan konsep strorynomic and nature tourism activities yang menurutnya merupakan bagian dari inovasi ide kreatif melalui interpretasi kekuatan cerita/narasi baik tentang daya tarik wisata, seni-budaya, maupun produk ekonomi kreatif kriya dan kuliner lokal yang kedepannya diharapkan dapat makin menciptakan peluang usaha serta lapangan pekerjaan secara mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan.
“Selain Bukit Porong, aktivitas wisata tematik yang sedang kami kembangkan yaitu Wisata Tematik Natas Labar yang merupakan aktivitas dan histori tentang kebersamaan dalam menghidupkan halaman rumah melalui permainan Caci, Rangkuk Alu, dn permainan anak-anak. Selain itu ada juga Wisata Tematik Uma Duat yang menyajikan aktivitas dan histori tentang falsafah hidup dari kebun sebagai mata pencaharian utama untuk bertahan hidup,” jelas Roni.
Sebagai pilot project, produk Desa Wisata Tematik Desa Coal sendiri telah mulai mendapatkan booking-an dari salah satu sekolah di Melbourne, Australia dan juga kunjungan perdana siswa, guru, dan kepala sekolah sebanyak 40 orang di NTT pada akhir Juni 2023 mendatang, selain kunjungan ke TN Komodo dan TN Kelimutu. [*]